Wall Street Dibuka Lesu Saat Perhatian Pasar Tertuju ke The Fed
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street hari ini kompak melemah pada pembukaan perdagangan Senin (31/10). Kondisi ini berbalik arah dari kenaikan mingguan.
Pelaku pasar modal di Amerika Serikat (AS) umumnya masih mencermati hasil laporan pendapatan perusahaan yang beragam sekaligus aneka ekspektasi jelang pertemuan Federal Reserve atau The Fed terkait kebijakan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average (DJI) melemah 0,52% di 32.692,49, S&P 500 (SPX) koreksi 0,74% di 3.872,23, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) koreksi 0,98% di 10.993,54. Saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX di antaranya Apple, Amazon.com, dan AMD.
Tiga top gainers ditempati oleh Wynn Resorts menguat 5,59%, Mosaic naik 2,65%, dan Coterra Energy tumbuh 1,91%. Sedangkan top losers diduduki oleh Global Payments turun 6,83%, Newell Brands merosot 5,12%, dan Paramount Global B tertekan 2,79%.
Saat ini pasar fokus terhadap pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS The Fed pada Selasa dan Rabu (1-2 November) besok.
Fed sendiri diperkirakan akan mengerek suku bunga 75 basis poin untuk keempat kalinya berturut-turut demi mengekang inflasi kembali ke kisaran 2%.
"Kita akan mendengar (hasil)nya dari Gubernur Fed Jerome Powell pada Rabu dan kata-katanya mungkin lebih berarti daripada tindakannya. Jika bahasanya (Powell) mulai agak moderat, itu akan terus positif untuk bursa saham," kata Ekonom Spartan Capital Securities Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (31/10/2022).
Perdebatan terkait potensi penurunan suku bunga juga mengemuka di kalangan investor setelah AS mengumumkan rebound ekonomi di kuartal ketiga, dari kontraksi dua kuartal berturut-turut.
Investor hampir sama-sama terbelah dalam ekspektasi mereka bahwa Fed memberikan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan kebijakan berikutnya, dengan peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Desember mencapai 47,9%, sebagaimana terpantau dalam indikator Fedwatch CME Group.
Sementara itu, data nonfarm payrolls bulanan yang akan dirilis akhir pekan ini juga dapat menawarkan petunjuk lebih lanjut tentang jalur suku bunga The Fed di akhir tahun dan awal tahun 2023.
Lihat Juga: MNC Sekuritas dan Henan Asset Management Gelar Edukasi Reksa Dana di Universitas Trisakti
Pelaku pasar modal di Amerika Serikat (AS) umumnya masih mencermati hasil laporan pendapatan perusahaan yang beragam sekaligus aneka ekspektasi jelang pertemuan Federal Reserve atau The Fed terkait kebijakan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average (DJI) melemah 0,52% di 32.692,49, S&P 500 (SPX) koreksi 0,74% di 3.872,23, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) koreksi 0,98% di 10.993,54. Saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX di antaranya Apple, Amazon.com, dan AMD.
Tiga top gainers ditempati oleh Wynn Resorts menguat 5,59%, Mosaic naik 2,65%, dan Coterra Energy tumbuh 1,91%. Sedangkan top losers diduduki oleh Global Payments turun 6,83%, Newell Brands merosot 5,12%, dan Paramount Global B tertekan 2,79%.
Saat ini pasar fokus terhadap pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS The Fed pada Selasa dan Rabu (1-2 November) besok.
Fed sendiri diperkirakan akan mengerek suku bunga 75 basis poin untuk keempat kalinya berturut-turut demi mengekang inflasi kembali ke kisaran 2%.
"Kita akan mendengar (hasil)nya dari Gubernur Fed Jerome Powell pada Rabu dan kata-katanya mungkin lebih berarti daripada tindakannya. Jika bahasanya (Powell) mulai agak moderat, itu akan terus positif untuk bursa saham," kata Ekonom Spartan Capital Securities Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (31/10/2022).
Perdebatan terkait potensi penurunan suku bunga juga mengemuka di kalangan investor setelah AS mengumumkan rebound ekonomi di kuartal ketiga, dari kontraksi dua kuartal berturut-turut.
Investor hampir sama-sama terbelah dalam ekspektasi mereka bahwa Fed memberikan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan kebijakan berikutnya, dengan peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Desember mencapai 47,9%, sebagaimana terpantau dalam indikator Fedwatch CME Group.
Sementara itu, data nonfarm payrolls bulanan yang akan dirilis akhir pekan ini juga dapat menawarkan petunjuk lebih lanjut tentang jalur suku bunga The Fed di akhir tahun dan awal tahun 2023.
Lihat Juga: MNC Sekuritas dan Henan Asset Management Gelar Edukasi Reksa Dana di Universitas Trisakti
(ind)