Ini Kata Ekonom soal Rencana Subsidi Tetap BBM

JAKARTA - Deputy Country Director Indonesia Resident ADB Edimon Ginting menilai, rencana pemerintah menerapkan subsidi tetap bahan bakar minyak (BBM), akan mengurangi risiko fiskal Indonesia.

"Ini dampaknya fiscal risk kita itu sudah akan semakin berkurang," ucapnya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Menurutnya, selama ini seringkali terjadi alokasi anggaran akhir tahun mengalami perubahan lantaran harus menambahkan belanja subsidi.

"Kalau dengan fixed subsidy itu artinya di awal tahun kita sudah tahu berapa subsidi BBM ke depan. Jadi tidak akan membut anggaran itu berubah-ubah sampai akhir tahun. Itu yang paling penting," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, lantaran pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi, disparitas harga pun semakin menipis. Maka penetapan subsidi tetap tidak akan terlalu besar.

"Size-nya kalau menurut saya ke depan tidak akan besar lagi. Paling banyak Rp500 ke Rp1.000 ya fixed-nya. Paling banyak itu menurut saya. Dan itu sudah besar," tukas Edimon.

(Baca: Pemerintah Akan Kaji Penerapan Subsidi Tetap BBM)