Dompet Digital Dorong Percepatan Ekosistem Pembayaran yang Inklusif

Rabu, 02 November 2022 - 21:21 WIB
loading...
Dompet Digital Dorong Percepatan Ekosistem Pembayaran yang Inklusif
Dompet digital kian diminati masyarakat lantaran praktis dan mudah. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Keuangan digital terus berkembang, penggunaan dompet digital juga kian masif. Selain memudahkan transaksi harian masyarakat juga membantu pelaku UMKM lebih berkembang.

Belum lama ini masyarakat Indonesia memperingati Hari Uang Nasional pada 30 Oktober yang merupakan penanda kedaulatan mata uang Indonesia sebagai alat tukar resmi sekaligus identitas negara.

Seiring perkembangan teknologi, wujud uang juga bertransformasi sesuai kebutuhan dan preferensi masyarakat yang dinamis. Dari Oeang Republik Indonesia dan rupiah yang berbentuk tunai, kini hadir dompet digital yang kian diminati masyarakat lantaran mudah dan praktis.

Kementerian Perdagangan memproyeksikan sektor keuangan digital akan tumbuh delapan kali lipat pada 2030, dari sekitar Rp600 triliun menjadi Rp4.500 triliun.



Guna mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem pembayaran yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia, layanan pembayaran digital ShopeePay berkomitmen mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia.

Head of Business and Partnerships ShopeePay Eka Nilam Dari mengatakan, transformasi uang dari tunai ke digital tentunya diharapkan dapat membawa kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat.

“Yang tadinya memiliki keterbatasan akses terhadap layanan keuangan, kini jadi bisa bertransaksi di mana pun dan kapan pun,” ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (2/11/2022).

Tidak hanya konsumen, lanjut Eka, layanan ShopeePay juga hadir untuk terus membantu pelaku usaha, terutama UMKM, untuk masuk ke ekosistem digital.

“Penetrasi digital pada sektor UMKM ini diharapkan dapat membentuk ekosistem digital yang semakin mumpuni, baik dari segi pembeli maupun penjual,” tuturnya.



Pengembangan sektor UMKM dinilai penting mengingat aktivitas UMKM berkontribusi hingga 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki juga menyampaikan bahwa saat ini 83% pelaku UMKM nasional bergantung pada digitalisasi. Untuk itu, ShopeePay juga berkomitmen mendukung perkembangan UMKM sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional.

“Mereka dapat memanfaatkan berbagai fitur ShopeePay untuk bisa relevan dengan preferensi konsumen serta menjangkau pasar yang lebih luas lagi,” terang Eka.

Menurut dia, hingga kini ShopeePay telah digunakan di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Tak hanya wilayah metropolitan, ShopeePay juga telah mendorong akses keuangan digital di berbagai daerah.

“Sidoarjo, Palembang, Sleman, Karawang, dan Bantul merupakan beberapa wilayah non-metropolitan dengan pengguna terbanyak,” urainya.



Eka membeberkan, berdasarkan data internal, pengguna paling banyak memanfaatkan layanan ShopeePay untuk berbelanja di e-commerce Shopee, membeli produk digital seperti pulsa dan bayar tagihan, transfer saldo ke sesama pengguna dan rekening bank melalui fitur Transfer ShopeePay, hingga melakukan pembayaran di gerai offline. “Saat ini, sekitar hampir 90% dari total gerai yang bermitra dengan ShopeePay merupakan gerai bisnis UMKM,” ungkapnya.

Eka menambahkan, ShopeePay juga turut membantu perkembangan UMKM di luar kota metropolitan untuk masuk ke dalam ekosistem digital dan menjangkau lebih banyak konsumen. Adapun Pekanbaru, Bandar Lampung, Deli Serdang, dan Surakarta merupakan beberapa wilayah dengan gerai UMKM terbanyak.

Lebih lanjut, Eka berharap seluruh fitur, program, dan layanan yang dihadirkan semakin bermanfaat bagi pengguna dan juga pelaku usaha di seluruh Indonesia. “Dengan begitu, kita bisa sama-sama mewujudkan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan merata,” tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.3030 seconds (0.1#10.140)