Model Bisnis Sukses Dongkrak Laba Perusahaan Asuransi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Reliance Group membukukan laba sebelum pajak (PBT) di sembilan bulan pertama tahun 2022 sebesar Rp108 miliar atau tumbuh 38% dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun lalu (YoY). Perolehan itu menambah keyakinan bahwa target laba Reliance Group untuk tahun 2022 sebesar Rp214 miliar bisa dicapai.
Anton Budidjaja, Founder dan Group Chairman Reliance Group, mengatakan pencapaian kinerja tersebut disebabkan oleh semakin kuat dan berhasilnya business model dari semua lini usaha perusahaan yang telah direncanakan sejak beberapa tahun terakhir, terutama dari lini bisnis asuransi.
"Baik PT Asuransi Reliance Indonesia (asuransi umum dan kesehatan), maupun dari PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia (asuransi jiwa)," kata Anton, dalam keterangan yang diterima Kamis (3/11/2022).
Anton melanjutkan bahwa business model yang diusung Reliance Group diimplementasikan melalui berbagai inisiatif strategis yang bertujuan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, terutama melalui produk-produk unggulan digital platfom lainnya seperti tersedianya RELIPAY sebagai e-wallet bagi nasabah dengan berbagai kelebihan fitur yang menarik.
Pada lini bisnis Investasi, juga tersedia RELINVEST sebagai platform Goal Based Investment yang dapat membantu mengatur rencana keuangan nasabah dengan memberikan return yang lebih baik. RELINVEST merupakan layanan manajer investasi (PT Reliance Manajer Investasi).
Di sisi lain, Anton menyinggung rencana induk usaha dari Reliance Group, yaitu PT Reliance Capital Management untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO). Rencana tersebut sudah termasuk dalam rencana bisnis jangka panjang Reliance Group yang sudah diwacanakan dari beberapa tahun yang lalu, namun behubung adanya pandemi Covid-19 sehingga tertunda.
"Rencana tersebut saat ini sedang dalam poses pengkajian lebih lanjut dan akan diinformasikan kemudian," tandas Anton.
Anton Budidjaja, Founder dan Group Chairman Reliance Group, mengatakan pencapaian kinerja tersebut disebabkan oleh semakin kuat dan berhasilnya business model dari semua lini usaha perusahaan yang telah direncanakan sejak beberapa tahun terakhir, terutama dari lini bisnis asuransi.
"Baik PT Asuransi Reliance Indonesia (asuransi umum dan kesehatan), maupun dari PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia (asuransi jiwa)," kata Anton, dalam keterangan yang diterima Kamis (3/11/2022).
Anton melanjutkan bahwa business model yang diusung Reliance Group diimplementasikan melalui berbagai inisiatif strategis yang bertujuan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, terutama melalui produk-produk unggulan digital platfom lainnya seperti tersedianya RELIPAY sebagai e-wallet bagi nasabah dengan berbagai kelebihan fitur yang menarik.
Pada lini bisnis Investasi, juga tersedia RELINVEST sebagai platform Goal Based Investment yang dapat membantu mengatur rencana keuangan nasabah dengan memberikan return yang lebih baik. RELINVEST merupakan layanan manajer investasi (PT Reliance Manajer Investasi).
Di sisi lain, Anton menyinggung rencana induk usaha dari Reliance Group, yaitu PT Reliance Capital Management untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO). Rencana tersebut sudah termasuk dalam rencana bisnis jangka panjang Reliance Group yang sudah diwacanakan dari beberapa tahun yang lalu, namun behubung adanya pandemi Covid-19 sehingga tertunda.
"Rencana tersebut saat ini sedang dalam poses pengkajian lebih lanjut dan akan diinformasikan kemudian," tandas Anton.
(uka)