UMKM Didorong Lakukan Transformasi Digital

Senin, 07 November 2022 - 16:47 WIB
loading...
UMKM Didorong Lakukan Transformasi Digital
UMKM didorong bertransformasi secara digital dalam operasionalnya agar dapat lebih berkembang di era pascapandemi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perusahaan yang sedang berkembang yang memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia merasakan berbagai dampak dari pandemi Covid-19. Perlu strategi khusus berupa transformasi digital guna memulihkan ekonomi pascapandemi.

Salah satu tantangan yang dihadapi para pebisnis ini dalam operasional bisnis adalah manajemen sumber daya manusia (SDM). Dengan banyaknya perusahaan yang mulai terbiasa menerapkan situasi kerja hybrid, kebutuhan transformasi digital dan menjaga kualitas yang baik menjadi sesuatu yang mendesak. Banyak pekerjaan saat ini yang beralih untuk dikerjakan di mana saja dan kapan saja atau remote working.



HR Path, perusahaan konsultan HRIS (human resourcesinformation system) menghadirkan NUBO, Sistem HR terkonfigurasi dan efisien dengan kualitas berkelas namun harga lebih terjangkau sehingga sesuai dengan keinginan mereka.

“Fokus HR Path adalah menargetkan perusahaan menengah atau perusahaan yang sedang berkembang, dimana sejak masa pandemi, mereka memiliki keinginan untuk bertranformasi ke digital namun terkendala masalah finansial dan keterbatasan waktu,” ujar Direktur HR Path Indonesia Marcelany dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11/2022).

NUBO merupakan solusi HRIS berbasis SAP Success Factors yang memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk memilih sendiri aplikasi sesuai kebutuhan dan keinginan bisnis mereka dengan teknologi terstandardisasi (pre-configured). Dengan NUBO, pengguna dapat memiliki kemampuan untuk menggunakansistem ERP HR yang diklaim terbaik.

HR Path, lanjut dia, memahami bahwa banyak UMKM ataupun perusahaan yang sedang berkembang tidak memiliki bandwidth untuk memiliki sistem yang mumpuni. “Pendekatan modular NUBO memungkinkan untuk bekerja dimanapun dan kemanapun. Modul yang digunakan tergantung kebutuhan. Tidak masalah jika hanya satu modul saja, tidak harus ambil semua modul,” jelas Marcelany.



Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mencatat berdasarkan data idEA hingga Oktober 2022, UMKM yang terhubung atau onboarding digital mencapai 20,5 juta.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan platform digital yang bergabung dalam Indonesian E-commerce Association (idEA) berkolaborasi untuk menyepakati capaian target menuju 30 juta UMKM onboarding digital di tahun 2024.

Teten menambahkan, pada transformasi digital yang melibatkan beberapa K/L dan daerah termasuk juga di platform digital industri, pihaknya akan fokus kepada 7 kelompok UMKM dan tujuh aspek transformasi digital KUMKM. Dimana pelaksanaannya akan dikolaborasikan dengan platform digital dengan tiga level transformasi digital UMKM.

“Kami menargetkan, di daerah UMKM onboarding digital pada 2023 sebanyak 2,4 juta dan di tahun 2024 sebanyak 3,4 juta. Untuk di tingkat kementerian/lembaga, tahun 2023 mencapai 1,6 juta dan di tahun 2024 sebanyak 2,4 juta UMKM,” ucap Teten.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1567 seconds (0.1#10.140)