Bahlil: Delegasi dalam KTT G20 di Bali Bukan Kepala Negara Kacang Goreng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menekankan, kehadiran para delegasi dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali ini mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya 80% pergerakan ekonomi dunia dikontribusikan oleh negara-negara G20.
"Jadi negara besok yang hadir, bukan kepala negara kacang goreng. Ini negara top yang menguasai 80% ekonomi dunia," ujar Bahlil dalam acara pemberian NIB kepada pelaku UMK Perseorangan di Bali melalui kanal YouTube OSS Indonesia, Rabu (9/11/2022).
Oleh karena itu Bahlil menjelaskan, penyelenggaraan KTT G20 yang akan berlangsung Minggu depan bakal berdampak langsung terhadap perekonomian Bali secara khsusus yang menjadi tuan rumah.
"Presiden memutuskan tempat pelaksanaan G20 di Indonesia bertempat di Bali. Ini merupakan sebuah perhatian besar Pemerintah kepada seluruh masyarakat Bali dalam rangka pemilihan ekonomi pasca pandemi," kata Bahlil.
Selain untuk percepat pemulihan ekonomi, pemilihan tempat di Bali juga sekaligus mempromosikan Bali kepada seluruh dunia sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia.
"Ini semua dalam rangka untuk membuktikan rasa percaya diri kepada masyarakat Bali dan sekaligus memperlihatkan kepada dunia internasional bahwa Bali ini adalah kota wisata yang aman, nyaman dan masyarakat sangat ramah untuk menyambut tamu-tamu," pungkasnya.
"Jadi negara besok yang hadir, bukan kepala negara kacang goreng. Ini negara top yang menguasai 80% ekonomi dunia," ujar Bahlil dalam acara pemberian NIB kepada pelaku UMK Perseorangan di Bali melalui kanal YouTube OSS Indonesia, Rabu (9/11/2022).
Oleh karena itu Bahlil menjelaskan, penyelenggaraan KTT G20 yang akan berlangsung Minggu depan bakal berdampak langsung terhadap perekonomian Bali secara khsusus yang menjadi tuan rumah.
"Presiden memutuskan tempat pelaksanaan G20 di Indonesia bertempat di Bali. Ini merupakan sebuah perhatian besar Pemerintah kepada seluruh masyarakat Bali dalam rangka pemilihan ekonomi pasca pandemi," kata Bahlil.
Selain untuk percepat pemulihan ekonomi, pemilihan tempat di Bali juga sekaligus mempromosikan Bali kepada seluruh dunia sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia.
"Ini semua dalam rangka untuk membuktikan rasa percaya diri kepada masyarakat Bali dan sekaligus memperlihatkan kepada dunia internasional bahwa Bali ini adalah kota wisata yang aman, nyaman dan masyarakat sangat ramah untuk menyambut tamu-tamu," pungkasnya.
(akr)