Pacu Digitalisasi Industri Logistik Nasional, Ini Jurus KJL
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Krakatau Jasa Logistik (KJL), anak usaha PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), tengah mengembangkan aplikasi digital lokapasar Krakatau Integrated Logistic Solution (Kilogs).
Aplikasi tersebut dimaksudkan untuk menjembatani para pelaku usaha sektor logistik dan transportasi dengan industri manufaktur atau perusahaan yang membutuhkan jasa logistik.
Direktur Utama KJL Puji Winarto mengatakan, dengan hadirnya Kilogs, maka akan memudahkan para pelaku usaha. Selain menjadi jembatan antara para pelaku usaha sektor logistik dan transportasi dengan perusahaan, kemudahan yang diberikan oleh Kilogs, yaitu memberikan banyak pilihan vendor logistik yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
“Kilogs menyediakan berbagai pilihan vendor logistik dengan status pengiriman barang angkutan dapat dipantau secara real time oleh perusahaan pengguna jasa dan penyedia transportasi di mana saja kapan saja sehingga tercipta transparansi di sepanjang mata rantai pasok,” ujarnya, Rabu (9/11/2022).
Beberapa fitur yang mendukung Kilogs dalam menciptakan transparansi atau mengintegrasikan informasi pada rantai distribusi logistik diantaranya adalah Transport Management System (TMS), Warehouse Management System (WMS), Vendor Management System (VMS), dan Supply Chain Financing (SCF).
Dengan diluncurkan Kilogs akan menjadi solusi dari permasalahan distribusi logistik seperti biaya yang tinggi, sulit melacak posisi armada, progres pengiriman barang, dan proses yang tidak transparan serta kinerja vendor logistik yang tidak terkontrol yang masih sering dihadapi oleh perusahaan logistik.
Dengan adanya Kilogs, lanjut Puji, tentunya akan menekan biaya logistik. Perusahaan dapat membandingkan harga antar vendor, sehingga akan terbentuk nilai kompetitif.
“Perlu digaris bawahi, biaya logistik tidak hanya dari sisi biaya awal namun juga ketepatan waktu pengiriman. Peran Kilogs sangat dibutuhkan karena dilengkapi dengan estimasi waktu yang status pengirimannya dapat dilacak,” tambahnya.
Tanggapan positif terhadap inovasi KJL disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi.
Dirinya mengatakan bahwa untuk terus berkembang perusahaan logistik harus mau menyesuaikan diri dan berkolaborasi. Digitalisasi dan memotong mata rantai pasok menjadi kunci utama sehingga akan tercipta efisiensi.
“Inovasi seperti ini sangat bagus karena akan memberikan banyak pilihan kepada masyarakat, dengan begitu masyarakat akan lebih mudah memilih mana yang terbaik. Tentunya hal ini sangat tepat dengan pola masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya yang saat ini cenderung lebih praktis. Dengan adanya lokapasar logistik maka perusahaan logistik dapat memenuhi itu," tuturnya.
Rencananya, Kilogs akan diluncurkan pada akhir tahun 2022 yang dapat juga diakses melalui ponsel. Ke depannya KJL akan meningkatkan fungsi Kilogs sebagai lokapasar yang dapat dimanfaatkan oleh setiap industri dan para pelaku usaha jasa logistik untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Aplikasi tersebut dimaksudkan untuk menjembatani para pelaku usaha sektor logistik dan transportasi dengan industri manufaktur atau perusahaan yang membutuhkan jasa logistik.
Direktur Utama KJL Puji Winarto mengatakan, dengan hadirnya Kilogs, maka akan memudahkan para pelaku usaha. Selain menjadi jembatan antara para pelaku usaha sektor logistik dan transportasi dengan perusahaan, kemudahan yang diberikan oleh Kilogs, yaitu memberikan banyak pilihan vendor logistik yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
“Kilogs menyediakan berbagai pilihan vendor logistik dengan status pengiriman barang angkutan dapat dipantau secara real time oleh perusahaan pengguna jasa dan penyedia transportasi di mana saja kapan saja sehingga tercipta transparansi di sepanjang mata rantai pasok,” ujarnya, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga
Beberapa fitur yang mendukung Kilogs dalam menciptakan transparansi atau mengintegrasikan informasi pada rantai distribusi logistik diantaranya adalah Transport Management System (TMS), Warehouse Management System (WMS), Vendor Management System (VMS), dan Supply Chain Financing (SCF).
Dengan diluncurkan Kilogs akan menjadi solusi dari permasalahan distribusi logistik seperti biaya yang tinggi, sulit melacak posisi armada, progres pengiriman barang, dan proses yang tidak transparan serta kinerja vendor logistik yang tidak terkontrol yang masih sering dihadapi oleh perusahaan logistik.
Dengan adanya Kilogs, lanjut Puji, tentunya akan menekan biaya logistik. Perusahaan dapat membandingkan harga antar vendor, sehingga akan terbentuk nilai kompetitif.
“Perlu digaris bawahi, biaya logistik tidak hanya dari sisi biaya awal namun juga ketepatan waktu pengiriman. Peran Kilogs sangat dibutuhkan karena dilengkapi dengan estimasi waktu yang status pengirimannya dapat dilacak,” tambahnya.
Tanggapan positif terhadap inovasi KJL disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi.
Dirinya mengatakan bahwa untuk terus berkembang perusahaan logistik harus mau menyesuaikan diri dan berkolaborasi. Digitalisasi dan memotong mata rantai pasok menjadi kunci utama sehingga akan tercipta efisiensi.
“Inovasi seperti ini sangat bagus karena akan memberikan banyak pilihan kepada masyarakat, dengan begitu masyarakat akan lebih mudah memilih mana yang terbaik. Tentunya hal ini sangat tepat dengan pola masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya yang saat ini cenderung lebih praktis. Dengan adanya lokapasar logistik maka perusahaan logistik dapat memenuhi itu," tuturnya.
Rencananya, Kilogs akan diluncurkan pada akhir tahun 2022 yang dapat juga diakses melalui ponsel. Ke depannya KJL akan meningkatkan fungsi Kilogs sebagai lokapasar yang dapat dimanfaatkan oleh setiap industri dan para pelaku usaha jasa logistik untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
(ind)