Ekonomi RI Melesat 5,72 Persen di Tengah Badai Global, Bahlil: Jangan Terbuai

Kamis, 10 November 2022 - 14:48 WIB
loading...
Ekonomi RI Melesat 5,72 Persen di Tengah Badai Global, Bahlil: Jangan Terbuai
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengaku sedikit berbeda pendapat dengan sebagian orang yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan baik-baik saja. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengaku sedikit berbeda pendapat dengan sebagian orang yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan baik-baik saja. Dimana ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022 masih mampu tumbuh 5,72% di tengah ancaman resesi global .

"Saya jujur saja, pertumbuhan ekonomi kita 5,72% tapi kita jangan terbuai," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/11/2022).



Selain itu pada kuartal ke IV menurut Bahlil, ekonomi Indonesia akan mulai menghadapi tantangan baru, jika kondisi global tak kunjung membaik. Sehingga ia meminta berbagai pihak untuk tidak terlalu euforia dan seolah-olah menganggap tidak ada masalah ke depan.

"2023 saya berani taruhan bahwa ekonomi kita, ekonomi global tidak akan sebaik 2022 kalau tidak mampu kita memastikan stabilitas ekonomi. Kita di 2023 akan baik kalau ada jaminan stabilitas, stabilitas politik, stabilitas keamanan maupun stabilitas kebijakan yang kontinyu," paparnya.



Meski begitu Ia menyebutkan bahwa inflasi Indonesia menjadi nomor dua terbaik setelah China. Sebelumnya tercatat Inflasi di bulan Oktober 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat tembus 5,71% year-on-year (yoy).

"Dibandingkan dengan negara-negara lain, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa kita lebih baik. Kita untuk inflasi kita nomor dua terbaik setelah China, dibandingkan dengan Australia dan yang lain," ucap Bahlil.

Menurutnya juga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjadi yang terbaik, jika dibandingkan dengan negara-negara G20. "Tapi pertumbuhan ekonomi, aku yakin kita terbaik dibandingkan dengan negara-negara G20, itu menyangkut dengan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3058 seconds (0.1#10.140)