Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah di Level Rp15.537 per Dolar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 18 poin di level Rp 15.537 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini. Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, pelemahan kali ini justru berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi di Indonesia. Pasalnya, rilis neraca dagang pada Oktober 2022 terjadi surplus secara month to month (mtm).
"Pelaku pasar merespons positif terhadap rilis neraca dagang Indonesia di Oktober 2022 terjadi surplus USD24,81 miliar. Kemudian nilai ekspor Oktober 2022 USD24,81 miliar naik 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya," terang Ibrahim dalam pernyataannya, Selasa (15/11/2022).
Ibrahim menyebut, sementara impor pada Oktober 2022 mencapai USD 19,14 miliar. Angka impor secara bulanan turun 3,4 persen dibanding bulan September.
Selain itu, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III 2022. Posisi ULN Indonesia di akhir kuartal III 2022 tercatat sebesar USD394,6 miliar. Secara kuartalan turun dari sebelumnya USD403, 6 miliar di kuartal I
Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN kuartal III 2022 mengalami kontraksi sebesar 7,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9% (yoy).
Sementara itu, Ibrahim menerangkan indeks dolar lebih tinggi setelah jatuh 4% pada minggu lalu, menandai penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020, setelah data menunjukkan harga konsumen AS naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Oktober dan mendorong taruhan untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih lambat ke depan.
"Sementara greenback tampaknya mendapat keuntungan pada hari Senin sebelumnya dari pembacaan investor yang hawkish atas komentar akhir pekan dari Gubernur Fed Christopher Waller," tuturnya.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (16/11) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.520 - Rp15.570.
"Pelaku pasar merespons positif terhadap rilis neraca dagang Indonesia di Oktober 2022 terjadi surplus USD24,81 miliar. Kemudian nilai ekspor Oktober 2022 USD24,81 miliar naik 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya," terang Ibrahim dalam pernyataannya, Selasa (15/11/2022).
Ibrahim menyebut, sementara impor pada Oktober 2022 mencapai USD 19,14 miliar. Angka impor secara bulanan turun 3,4 persen dibanding bulan September.
Selain itu, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III 2022. Posisi ULN Indonesia di akhir kuartal III 2022 tercatat sebesar USD394,6 miliar. Secara kuartalan turun dari sebelumnya USD403, 6 miliar di kuartal I
Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN kuartal III 2022 mengalami kontraksi sebesar 7,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9% (yoy).
Sementara itu, Ibrahim menerangkan indeks dolar lebih tinggi setelah jatuh 4% pada minggu lalu, menandai penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020, setelah data menunjukkan harga konsumen AS naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Oktober dan mendorong taruhan untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih lambat ke depan.
"Sementara greenback tampaknya mendapat keuntungan pada hari Senin sebelumnya dari pembacaan investor yang hawkish atas komentar akhir pekan dari Gubernur Fed Christopher Waller," tuturnya.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (16/11) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.520 - Rp15.570.
(nng)