Bangun Pabrik Solar Panel Terbesar di ASEAN, PLN Gandeng 3 Produsen
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Indonesia Power menggandeng perusahaan produsen solar panel luar negeri terkemuka dan dua perusahaan dalam negeri untuk bisa meningkatkan penetrasi solar panel di Indonesia. Langkah itu untuk mengakselerasi transisi energi nasional.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan, melalui kerja tersebut pihaknya akan membangun pabrik, mengembangkan skema bisnis maupun model pemasaran produk solar panel di dalam negeri.
Harapannya, perusahan ini akan menjadi perusahaan solar panel terbesar di Asia Tenggara dan produksinya langsung dilakukan oleh anak bangsa. Edwin juga menjelaskan, langkah ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kapasitas dalam negeri untuk memperkuat infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) .
"Saat ini peluang pasar yang sangat besar belum didukung oleh industri solar panel dalam negeri secara maksimal. Masih terdapat disparitas harga produk solar panel dalam negeri, di mana harga impor 40 persen lebih murah dibanding harga dalam negeri," ujar Edwin di Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, disparitas harga lantaran rantai pasok dalam negeri yang belum terbentuk secara end to end. Padahal target pemerintah dalam TKDN PLTS mencapai 60%, namun saat ini baru 40%.
"Untuk itu, PLN terus mendorong pembangunan ekosistem dan memfasilitasi kapabilitas nasional melalui pembuatan manufaktur solar panel dengan menghadirkan pabrikan dengan teknologi terkini," ucapnya.
Langkah ini juga sebagai upaya PLN dalam menghadirkan pasokan listrik berbasis energi bersih yang reliable, sustainable dan affordable bagi masyarakat.
"Dengan membangun industri ini, PLN akan menyelesaikan dilema energi kotor yang murah vs energi bersih yang mahal, sehingga PLN dapat mewujudkan amanah dalam penyediaan listrik yang murah dan bersih," tutur Edwin.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan, melalui kerja tersebut pihaknya akan membangun pabrik, mengembangkan skema bisnis maupun model pemasaran produk solar panel di dalam negeri.
Harapannya, perusahan ini akan menjadi perusahaan solar panel terbesar di Asia Tenggara dan produksinya langsung dilakukan oleh anak bangsa. Edwin juga menjelaskan, langkah ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kapasitas dalam negeri untuk memperkuat infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) .
"Saat ini peluang pasar yang sangat besar belum didukung oleh industri solar panel dalam negeri secara maksimal. Masih terdapat disparitas harga produk solar panel dalam negeri, di mana harga impor 40 persen lebih murah dibanding harga dalam negeri," ujar Edwin di Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, disparitas harga lantaran rantai pasok dalam negeri yang belum terbentuk secara end to end. Padahal target pemerintah dalam TKDN PLTS mencapai 60%, namun saat ini baru 40%.
"Untuk itu, PLN terus mendorong pembangunan ekosistem dan memfasilitasi kapabilitas nasional melalui pembuatan manufaktur solar panel dengan menghadirkan pabrikan dengan teknologi terkini," ucapnya.
Langkah ini juga sebagai upaya PLN dalam menghadirkan pasokan listrik berbasis energi bersih yang reliable, sustainable dan affordable bagi masyarakat.
"Dengan membangun industri ini, PLN akan menyelesaikan dilema energi kotor yang murah vs energi bersih yang mahal, sehingga PLN dapat mewujudkan amanah dalam penyediaan listrik yang murah dan bersih," tutur Edwin.
(akr)