UMKM Go Global, Bulu Mata Palsu dari Purbalingga Terbang hingga Eropa dan Amerika
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerajinan buatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia banyak yang berkualitas dan diminati mancanegara. Salah satunya kerajinan bulu mata dari Purbalingga yang mampu menembus pasar Eropa dan Amerika.
Kabupaten Purbalingga di Jawa Tengah memang dikenal sebagai sentra produksi bulu mata palsu se-Indonesia dan seluruh dunia. Di daerah ini banyak pengrajin mulai skala rumah tangga usaha kecil dan menengah yang menekuni pembuatan bulu mata palsu.
Beberapa di antaranya sukses mengekspor produknya ke mancanegara melalui dukungan berbagai pihak, salah satunya dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
Lembaga yang menjadi special mission vehicle dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu terus melakukan edukasi dan pendampingan kepada UMKM berorientasi ekspor untuk naik kelas sehingga bisa go global.
Salah satu pelaku UMKM yang berhasil Go Global melalui pendampingan dari LPEI adalah Dewi Ekha Harlasyanti, pengusaha lokal bulu mata palsu yang telah mengekspor produknya ke Eropa dan Amerika.
Memulai bisnis pada 2015, pemilik dan CEO PT Diva Prima Cemerlang ini terjun ke dunia bisnis lantaran jenuh menjadi karyawan selama 20 tahun dengan masa depan yang tidak pasti.
Dewi memutuskan untuk keluar dari pekerjaanya dan berinisiatif untuk memulai bisnis sendiri. Dia melihat peluang usaha pembuatan bulu mata palsu di tempat tinggal lamanya yaitu di Purbalingga.
“Jadi bulu mata palsu yang berbahan baku rambut orang pasti dari Indonesia, dan di dunia ini yang bisa bikin hanya Purbalingga saja. Sehingga, kenapa saya memilih untuk menjadi eksportir bulu mata palsu karena Indonesia pemasok bulu mata palsu ke seluruh dunia, jadi lebih mudah bargaining ke buyer,” tuturnya, Rabu (16/11/2022).
Sejak awal Dewi memang sudah memantapkan diri untuk berorientasi ekspor. Tak lama setelah merintis bisnisnya, produk bulu mata palsu Dewi langsung dilirik oleh buyer dari Prancis yang akhirnya menjadi destinasi ekspor pertama produk bulu mata palsu Dewi.
Kabupaten Purbalingga di Jawa Tengah memang dikenal sebagai sentra produksi bulu mata palsu se-Indonesia dan seluruh dunia. Di daerah ini banyak pengrajin mulai skala rumah tangga usaha kecil dan menengah yang menekuni pembuatan bulu mata palsu.
Beberapa di antaranya sukses mengekspor produknya ke mancanegara melalui dukungan berbagai pihak, salah satunya dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
Lembaga yang menjadi special mission vehicle dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu terus melakukan edukasi dan pendampingan kepada UMKM berorientasi ekspor untuk naik kelas sehingga bisa go global.
Salah satu pelaku UMKM yang berhasil Go Global melalui pendampingan dari LPEI adalah Dewi Ekha Harlasyanti, pengusaha lokal bulu mata palsu yang telah mengekspor produknya ke Eropa dan Amerika.
Baca Juga
Memulai bisnis pada 2015, pemilik dan CEO PT Diva Prima Cemerlang ini terjun ke dunia bisnis lantaran jenuh menjadi karyawan selama 20 tahun dengan masa depan yang tidak pasti.
Dewi memutuskan untuk keluar dari pekerjaanya dan berinisiatif untuk memulai bisnis sendiri. Dia melihat peluang usaha pembuatan bulu mata palsu di tempat tinggal lamanya yaitu di Purbalingga.
“Jadi bulu mata palsu yang berbahan baku rambut orang pasti dari Indonesia, dan di dunia ini yang bisa bikin hanya Purbalingga saja. Sehingga, kenapa saya memilih untuk menjadi eksportir bulu mata palsu karena Indonesia pemasok bulu mata palsu ke seluruh dunia, jadi lebih mudah bargaining ke buyer,” tuturnya, Rabu (16/11/2022).
Sejak awal Dewi memang sudah memantapkan diri untuk berorientasi ekspor. Tak lama setelah merintis bisnisnya, produk bulu mata palsu Dewi langsung dilirik oleh buyer dari Prancis yang akhirnya menjadi destinasi ekspor pertama produk bulu mata palsu Dewi.