Kasus Covid di China Bikin Harga Minyak Sawit Turun ke Rp13 Juta per Ton

Senin, 21 November 2022 - 13:06 WIB
loading...
Kasus Covid di China Bikin Harga Minyak Sawit Turun ke Rp13 Juta per Ton
Harga CPO turun terimbas kasus Covid di China. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah crude palm oil ( CPO ) di bursa Malaysia terus melanjutkan penurunan di awal pekan ini, Senin (21/11/2022). Penurunan harga terjadi saat nilai ekspor Jiran itu meningkat.



Data Bursa Malaysia Derivatives Exchange menunjukkan, kontrak CPO pengiriman Februari 2022 turun 0,44%, menjadi MYR3.838 (Rp13,2 juta/kurs Rp3.437) per ton pada awal perdagangan, dan berlanjut turun hingga MYR3.834 per ton hingga pukul 12:11 WIB. Sedangkan untuk harga kontrak Desember berada di level MYR3.790 per ton.

Secara fundamental, nilai ekspor Malaysia dilaporkan meningkat 9,6% menjadi total 997.216 ton, untuk periode 1-20 November 2022, dibandingkan periode sama bulan sebelumnya. Demikian data surveyor kargo Intertek Testing Services, dilansir Reuters, Senin (21/11/2022).

Penurunan harga dinilai merupakan respons pasar terhadap sentimen infeksi baru Covid-19 di China yang membebani permintaan. Kabar terbaru menyebut sebuah distrik terpadat di Beijing mendesak penduduk mereka untuk tinggal di rumah menyusul adanya kematian akibat wabah tersebut.

Sebelumnya kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani mengatakan, ada pengaaruh yang cukup signifikan dari China. "Peningkatan kasus virus corona di China berdampak buruk pada harga energi, sehingga menghasilkan gambaran makro yang lebih lemah," katanya.

Koreksi di pasar CPO juga mengekor penurunan sejumlah pasar minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari yang ikut keok. Pada pagi ini, kontrak minyak kedelai di bursa Dalian turun 1,52%, sementara kontrak minyak sawitnya anjlok 0,63%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga boncos 0,38%.

Namun, seorang perwakilan pedagang CPO di Malaysia, David Ng, menilai para pembeli justru memanfaatkan momen penurunan ini untuk melakukan pembelian dengan volume yang cukup besar, selagi harganya masih lebih murah.



“Kami berharap harga diperdagangkan antara MYR3.700 dan MYR4.200 untuk minggu depan,” terang David.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2189 seconds (0.1#10.140)