Harga Minyak Sawit Mentah Jatuh ke 3.897 Ringgit per Ton
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO ) di bursa Malaysia jatuh ke level terendah dalam satu bulan terakhir pada Kamis (17/11/2022). Pelaku pasar tampak menyesuaikan posisi menjelang pemilihan umum (pemilu).
Penurunan harga minyak nabati lain juga ikut membebani CPO. Data Bursa Malaysia Derivatives Exchange menunjukkan, harga CPO pengiriman Februari 2022 turun 3,11%, menjadi MYR3.897 per ton pada awal perdagangan. Hingga pukul 13:14 WIB, semakin turun ke USD3.869 per ton.
Penurunan ini tercatat menjadi sesi yang keempat berturut-turut. Dalam perhitungan mingguan, harganya telah jatuh 9,5%.
Diketahui, seluruh bursa Malaysia akan tutup pada Jumat esok (18/11/2022) untuk hari libur umum, sehari sebelum negara tersebut mengadakan pemilihan umum.
Menjelang liburan, sejumlah harga minyak nabati sejenis tampak diperdagangkan lebih rendah seperti minyak kedelai di Bursa Dalian China turun 1,3%, sementara kontrak minyak sawitnya juga anjlok 3,1%. Sementara itu harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga turun 1%, memperpanjang penurunan semalam.
Beragam katalis masih menjadi penggerak harga CPO Malaysia, seperti ketegangan geopolitik, volatilitas ringgit, hingga daya beli di tingkat importir seperti India hingga China.
Melansir Reuters, Kamis (17/11/2022), peningkatan infeksi virus corona di China, yang masih mengikuti kebijakan ketat mereka, menambah kekhawatiran atas permintaan minyak nabati dan minyak mentah.
Penurunan harga minyak nabati lain juga ikut membebani CPO. Data Bursa Malaysia Derivatives Exchange menunjukkan, harga CPO pengiriman Februari 2022 turun 3,11%, menjadi MYR3.897 per ton pada awal perdagangan. Hingga pukul 13:14 WIB, semakin turun ke USD3.869 per ton.
Penurunan ini tercatat menjadi sesi yang keempat berturut-turut. Dalam perhitungan mingguan, harganya telah jatuh 9,5%.
Diketahui, seluruh bursa Malaysia akan tutup pada Jumat esok (18/11/2022) untuk hari libur umum, sehari sebelum negara tersebut mengadakan pemilihan umum.
Menjelang liburan, sejumlah harga minyak nabati sejenis tampak diperdagangkan lebih rendah seperti minyak kedelai di Bursa Dalian China turun 1,3%, sementara kontrak minyak sawitnya juga anjlok 3,1%. Sementara itu harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga turun 1%, memperpanjang penurunan semalam.
Beragam katalis masih menjadi penggerak harga CPO Malaysia, seperti ketegangan geopolitik, volatilitas ringgit, hingga daya beli di tingkat importir seperti India hingga China.
Melansir Reuters, Kamis (17/11/2022), peningkatan infeksi virus corona di China, yang masih mengikuti kebijakan ketat mereka, menambah kekhawatiran atas permintaan minyak nabati dan minyak mentah.
(uka)