4 Negara Produsen Minyak Goreng Terbesar di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) merupakan bahan utama untuk membuat minyak goreng yang digunakan di banyak negara. Besarnya kebutuhan minyak sawit ini mengakibatkan harganya terus mengalami peningkatan.
Minyak goreng yang sering digunakan masyarakat luas untuk menggoreng bahan makanan adalah minyak goreng yang bersumber dari minyak kelapa sawit. Tahap awal proses pengolahan ini berupa CPO yang mengalami proses pemurnian ataurefinery dengan prinsip penggunaan suhu tinggi.
Proses refinery terdiri dari tiga tahapan proses, yaitu degumming, bleaching dan deodorizing yang dari ketiga proses itu menghasilkan produk berupa RBDPO (Refined, Bleached and Deodorizing Palm Oil). Selama proses pemurnian tersebut terdapat bahan tambahan yaitu Phosporic acid yang berfungsi untuk menghilangkan getah-getah yang ada dalam CPO, dan bahan bleaching earth yang berfungsi untuk memucatkan warna minyak.
Setelah proses tersebut adalah proses fraksinasi yaitu proses yang memisahkan fraksi padat (stearin) dan fraksi cair (olein). Hasil dari proses ini adalah olein atau biasa yang kita sebut sebagai minyak goreng. Melihat CPO sebagai bahan dasarnya, berikut 4 negara produsen minyak goreng terbesar di dunia:
1. Indonesia
Selama satu dekade Indonesia masih mencatatkan diri sebagai negara dengan penghasil CPO terbesar di dunia. Posisi itu tentu saja tak lepas dari luas perkebunan sawit di Indonesia.
Luas areal perkebunan minyak kelapa sawit di Tanah Air selama beberapa tahun terakhir mengalami tren yang meningkat. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, areal tutupan kelapa sawit Indonesia mencapai 16,38 juta hektare (ha).
Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO), asal usul minyak goreng (migor). Produktivitas minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) Indonesia tahun 2019 dilaporkan mencapai 3,97 ton per hektare (ha), lalu turun menjadi 3,9 ton per ha di 2020. Tahun 2021 diproyeksikan naik tipis ke 3,901 ton per ha, dan jadi 3,903 ton per ha di 2022.
Minyak goreng yang sering digunakan masyarakat luas untuk menggoreng bahan makanan adalah minyak goreng yang bersumber dari minyak kelapa sawit. Tahap awal proses pengolahan ini berupa CPO yang mengalami proses pemurnian ataurefinery dengan prinsip penggunaan suhu tinggi.
Proses refinery terdiri dari tiga tahapan proses, yaitu degumming, bleaching dan deodorizing yang dari ketiga proses itu menghasilkan produk berupa RBDPO (Refined, Bleached and Deodorizing Palm Oil). Selama proses pemurnian tersebut terdapat bahan tambahan yaitu Phosporic acid yang berfungsi untuk menghilangkan getah-getah yang ada dalam CPO, dan bahan bleaching earth yang berfungsi untuk memucatkan warna minyak.
Setelah proses tersebut adalah proses fraksinasi yaitu proses yang memisahkan fraksi padat (stearin) dan fraksi cair (olein). Hasil dari proses ini adalah olein atau biasa yang kita sebut sebagai minyak goreng. Melihat CPO sebagai bahan dasarnya, berikut 4 negara produsen minyak goreng terbesar di dunia:
1. Indonesia
Selama satu dekade Indonesia masih mencatatkan diri sebagai negara dengan penghasil CPO terbesar di dunia. Posisi itu tentu saja tak lepas dari luas perkebunan sawit di Indonesia.
Luas areal perkebunan minyak kelapa sawit di Tanah Air selama beberapa tahun terakhir mengalami tren yang meningkat. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, areal tutupan kelapa sawit Indonesia mencapai 16,38 juta hektare (ha).
Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO), asal usul minyak goreng (migor). Produktivitas minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) Indonesia tahun 2019 dilaporkan mencapai 3,97 ton per hektare (ha), lalu turun menjadi 3,9 ton per ha di 2020. Tahun 2021 diproyeksikan naik tipis ke 3,901 ton per ha, dan jadi 3,903 ton per ha di 2022.