Erick Thohir: Pemulihan Ekonomi 100% Baru Tercapai di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan, pemulihan ekonomi dalam negeri akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 ini hanya mencapai 40-65% saja. Namun demikian, Ia menyakini perlahan akan membaik hingga akhirnya 100% pulih dalam kurun waktu dua tahun mendatang.
"Covid-19 ini tidak dapat dipisahkan dengan ekonomi, bahwa ekonomi kita sampai akhir tahun ini recovery ya mungkin 40 sampai 69%. Baru di tahun depan bisa baru 75 persen keatas, Ini pun tergantung jenis bisnis, karena kenapa dengan normal baru ini juga banyak dunia usaha pasti berubah pola bisnisnya, harus beradaptasi," ujar Erick dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
( )
Erick menyebut perubahan pola bisnis sejumlah sektor usaha menjadi perhatian pemerintah saat ini. Pasalnya, dampak Covid-19 tidak saja bagi kesehatan, namun juga bagi dunia usaha dan ekonomi nasional.
Karena itu, lanjut dia, selaku kementerian yang membidangi banyak industri usaha makro, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian terkait dan Pemerintah Daerah guna mengambil sejumlah langkah strategi untuk mengatasi dampak yang lebih buruk lagi bagi dunia usaha dan kesehatan.
"Tentu kami dari kementerian BUMN, kita berkoordinasi dengan menteri kesehatan, koordinasi juga dengan semua kementerian termasuk Pemerintah Daerah," ujarnya.
( )
Kondisi itu, kata Erick, membuat dia selalu mengingatkan sejumlah direksi di BUMN agar melakukan langkah-langkah dengan benar. Bukan saja persoalan proyek yang harus dijalankan, tapi juga mampu membuat terobosan-terobosan baru untuk mampu menangani dampak pandemi tersebut.
"Dan inilah tentu yang kita juga harus jaga di BUMN, bahwa apa yang kita jalankan ini semua melalui proses yang benar. Tidak hanya, tadi project base yang dijalankan, bisa juga membuat terobosan-terobosan yang bisa mengurangi beban dari masyarakat dan pemerintah," ungkapnya.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
"Covid-19 ini tidak dapat dipisahkan dengan ekonomi, bahwa ekonomi kita sampai akhir tahun ini recovery ya mungkin 40 sampai 69%. Baru di tahun depan bisa baru 75 persen keatas, Ini pun tergantung jenis bisnis, karena kenapa dengan normal baru ini juga banyak dunia usaha pasti berubah pola bisnisnya, harus beradaptasi," ujar Erick dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
( )
Erick menyebut perubahan pola bisnis sejumlah sektor usaha menjadi perhatian pemerintah saat ini. Pasalnya, dampak Covid-19 tidak saja bagi kesehatan, namun juga bagi dunia usaha dan ekonomi nasional.
Karena itu, lanjut dia, selaku kementerian yang membidangi banyak industri usaha makro, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian terkait dan Pemerintah Daerah guna mengambil sejumlah langkah strategi untuk mengatasi dampak yang lebih buruk lagi bagi dunia usaha dan kesehatan.
"Tentu kami dari kementerian BUMN, kita berkoordinasi dengan menteri kesehatan, koordinasi juga dengan semua kementerian termasuk Pemerintah Daerah," ujarnya.
( )
Kondisi itu, kata Erick, membuat dia selalu mengingatkan sejumlah direksi di BUMN agar melakukan langkah-langkah dengan benar. Bukan saja persoalan proyek yang harus dijalankan, tapi juga mampu membuat terobosan-terobosan baru untuk mampu menangani dampak pandemi tersebut.
"Dan inilah tentu yang kita juga harus jaga di BUMN, bahwa apa yang kita jalankan ini semua melalui proses yang benar. Tidak hanya, tadi project base yang dijalankan, bisa juga membuat terobosan-terobosan yang bisa mengurangi beban dari masyarakat dan pemerintah," ungkapnya.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
(akr)