Bernilai Triliunan, Jokowi Minta Hasil Kesepakatan KTT G20 Bali Segera Ditindaklanjuti

Senin, 28 November 2022 - 17:17 WIB
loading...
Bernilai Triliunan,...
Presiden Jokowi meminta jajarannya segera menindaklanjuti semua program dan inisiatif yang telah disepakati pada KTT G20 di Bali. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya segera menindaklanjuti semua program dan inisiatif yang telah disepakati pada KTT G20 di Bali.

Saat memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai evaluasi pelaksanaan KTT G20 di Kantor Presiden pada hari ini, Kepala Negara minta dibentuk task force atau satuan tugas (satgas) yang mengawal berbagai kesepakatan yang nilainya mencapai triliunan rupiah tersebut.

"Agar segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan karena ada 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai USD238 miliar dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai USD71,4 miliar. Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat," tandas Jokowi dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).



Presiden juga melihat adanya respons positif dari negara-negara lain terkait percepatan komitmen investasi pada B20. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar komitmen tersebut segera direalisasikan.

"Saya melihat misalnya dari pemerintah Amerika Serikat melalui skema partnership global infrastructure and investment sebesar USD600 miliar ini seperti apa. Kemudian USD20 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis fosil melalui just energy transition partnership ini seperti apa," urainya.

"Kemudian juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, Korea Selatan untuk MRT Jakarta, kerja sama dengan Turki untuk pembangunan jalan tol trans Sumatera dan lain-lainnya saya melihat ini banyak sekali," imbuh Jokowi.



Maka dari itu, menurut Jokowi, perlu adanya task force yang secara khusus memegang komitmen dari masing-masing negara yang bekerja sama dengan Indonesia.

"Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus misalnya yang Amerika siapa, yang UEA siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya, yang China siapa. Sehingga, semuanya bisa secara detil menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita," tandas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1942 seconds (0.1#10.140)