Agresif Menjaga Produksi Migas, Pengeboran Sumur Pengembangan Capai 616
loading...
A
A
A
Untuk mendukung pelaksanaan program pengeboran, saat ini jumlah rig yang beroperasi sebanyak 40 rig, 30 di antaranya rig onshore dan 10 offshore. Total investasi pengeboran mencapai USD1,73 miliar (ytd) dari outlook USD1,98 miliar dan proyeksi dalam WP&B 2022 sebesar USD2,66 miliar.
Kegiatan yang masif dalam pengeboran sumur pengembangan, work over dan well service telah memberikan dampak positif berupa penambahan produksi minyak dan gas. Meskipun kenyataanya produksi minyak dan gas masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Hal ini disebabkan seringnya kejadian unplanned shutdown sepanjang tahun 2022 yang menyebabkan terjadinya loss production opportunity dengan volume yang besar. Tingginya frekuensi unplanned shutdown dengan dampak kehilangan produksi yang tinggi menyebabkan penambahan produksi minyak dan gas dari pengeboran sumur pengembangan tidak mampu menahan penurunan produksi minyak dan gas.
“Tingginya frekuensi unplanned shutdown disebabkan karena fasilitas produksi yang sudah tua dan juga sebab-sebab yang lain. Menyikapi hal ini, SKK Migas telah melakukan audit maintenance ke beberapa KKKS yang dipandang memiliki resiko unplanned shutdown yang tinggi”, kata Dwi.
Dwi menambahkan selain tindakan audit maintenance, SKK Migas juga telah memperbaharui standar operasi prosedur (SOP) terkait kegiatan maintenance fasilitas produksi. Selain itu juga meningkatkan intensitas pengawasan yang lebih tinggi secara offline maupun pengawasan secara online melalui integrated operation center (IOC), kami yakin frekuensi dan loss production opportunity bisa ditekan di tahun 2023.
“Untuk tahun 2023, kami optimis produksi minyak dan gas akan meningkat, yang didukung fasiltias produksi yang semakin handal, serta rencana program kerja hulu migas yang lebih agresif dan masif. Saat ini, berdasarkan identifikasi pada Pre WPnB 2023, jumlah sumur pengembangan tahun 2023 bisa mencapai 1.063 sumur," terang Dwi.
Ke depan, SKK Migas akan terus mendorong program kerja yang lebih masif lagi dan pengelolaan fasilitas produksi yang lebih baik agar bisa beroperasi lebih optimal.
“Melalui kombinasi 2 (dua) jurus tersebut, kami optimis di tahun 2023 tren produksi migas akan meningkat lagi dari tahun ini, dan kami berkomitmen untuk terus melakukan langkah terbaik agar produksi migas terus meningkat guna mencapai target 2030 produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik gas perhari (BSCFD),” tutup Dwi.
Kegiatan yang masif dalam pengeboran sumur pengembangan, work over dan well service telah memberikan dampak positif berupa penambahan produksi minyak dan gas. Meskipun kenyataanya produksi minyak dan gas masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Hal ini disebabkan seringnya kejadian unplanned shutdown sepanjang tahun 2022 yang menyebabkan terjadinya loss production opportunity dengan volume yang besar. Tingginya frekuensi unplanned shutdown dengan dampak kehilangan produksi yang tinggi menyebabkan penambahan produksi minyak dan gas dari pengeboran sumur pengembangan tidak mampu menahan penurunan produksi minyak dan gas.
“Tingginya frekuensi unplanned shutdown disebabkan karena fasilitas produksi yang sudah tua dan juga sebab-sebab yang lain. Menyikapi hal ini, SKK Migas telah melakukan audit maintenance ke beberapa KKKS yang dipandang memiliki resiko unplanned shutdown yang tinggi”, kata Dwi.
Dwi menambahkan selain tindakan audit maintenance, SKK Migas juga telah memperbaharui standar operasi prosedur (SOP) terkait kegiatan maintenance fasilitas produksi. Selain itu juga meningkatkan intensitas pengawasan yang lebih tinggi secara offline maupun pengawasan secara online melalui integrated operation center (IOC), kami yakin frekuensi dan loss production opportunity bisa ditekan di tahun 2023.
“Untuk tahun 2023, kami optimis produksi minyak dan gas akan meningkat, yang didukung fasiltias produksi yang semakin handal, serta rencana program kerja hulu migas yang lebih agresif dan masif. Saat ini, berdasarkan identifikasi pada Pre WPnB 2023, jumlah sumur pengembangan tahun 2023 bisa mencapai 1.063 sumur," terang Dwi.
Ke depan, SKK Migas akan terus mendorong program kerja yang lebih masif lagi dan pengelolaan fasilitas produksi yang lebih baik agar bisa beroperasi lebih optimal.
“Melalui kombinasi 2 (dua) jurus tersebut, kami optimis di tahun 2023 tren produksi migas akan meningkat lagi dari tahun ini, dan kami berkomitmen untuk terus melakukan langkah terbaik agar produksi migas terus meningkat guna mencapai target 2030 produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik gas perhari (BSCFD),” tutup Dwi.
(akr)