Harga Minyak Dunia Melesat 3%, Rusia Diramal Pangkas Produksi 2 Juta Barel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak dunia ditutup naik lebih dari USD2 per barel pada hari Rabu (30/11). Di tengah tanda-tanda pasokan yang lebih ketat, pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), dan optimisme atas pemulihan permintaan China.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup naik USD2,40 atau 2,8% menjadi USD85,43 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik USD2,35 atau 3,01%, menjadi USD80,55.
Berdasarkan laporan Administrasi Informasi Energi, stok minyak mentah AS mengalami penurunan hampir 13 juta barel, terbesar sejak 2019, dalam pekan yang berakhir 25 November menurut
Tetapi permintaan minyak pemanas turun untuk minggu kedua berturut-turut menjelang musim dingin, membatasi dukungan harga. "Menjalankan semua minyak mentah itu melalui kilang, Anda akan memproses banyak distilasi, ada alasan untuk khawatir di sini," kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho Bob Yawger.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Rencana Pelonggaran Covid-19 di China
Sementara, produksi minyak AS naik 2,4% menjadi 12,27 juta barel per hari (bph) pada September, angka pemerintah menunjukkan tertinggi sejak awal pandemi Covid-19. Badan Energi Internasional memproyeksikan produksi minyak mentah Rusia akan dibatasi sekitar 2 juta bph pada akhir kuartal pertama tahun depan.
Hal itu disampaikan oleh ketua Fatih Birol. Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memberlakukan batasan harga, kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova.
Dari sisi permintaan, dukungan lebih lanjut datang dari optimisme pemulihan permintaan China, pembeli minyak mentah terbesar dunia. Berdasarkan laporan, infeksi Covid-19 terus menurun, sementara pasar berspekulasi demontrasi menolak kontrol ketat Covid-19 di China akan mendorong pelonggaran pembatasan perjalanan.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup naik USD2,40 atau 2,8% menjadi USD85,43 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik USD2,35 atau 3,01%, menjadi USD80,55.
Berdasarkan laporan Administrasi Informasi Energi, stok minyak mentah AS mengalami penurunan hampir 13 juta barel, terbesar sejak 2019, dalam pekan yang berakhir 25 November menurut
Tetapi permintaan minyak pemanas turun untuk minggu kedua berturut-turut menjelang musim dingin, membatasi dukungan harga. "Menjalankan semua minyak mentah itu melalui kilang, Anda akan memproses banyak distilasi, ada alasan untuk khawatir di sini," kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho Bob Yawger.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Rencana Pelonggaran Covid-19 di China
Sementara, produksi minyak AS naik 2,4% menjadi 12,27 juta barel per hari (bph) pada September, angka pemerintah menunjukkan tertinggi sejak awal pandemi Covid-19. Badan Energi Internasional memproyeksikan produksi minyak mentah Rusia akan dibatasi sekitar 2 juta bph pada akhir kuartal pertama tahun depan.
Hal itu disampaikan oleh ketua Fatih Birol. Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memberlakukan batasan harga, kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova.
Dari sisi permintaan, dukungan lebih lanjut datang dari optimisme pemulihan permintaan China, pembeli minyak mentah terbesar dunia. Berdasarkan laporan, infeksi Covid-19 terus menurun, sementara pasar berspekulasi demontrasi menolak kontrol ketat Covid-19 di China akan mendorong pelonggaran pembatasan perjalanan.
(nng)