KB Financial Group Tambah Modal ke Bank KB Bukopin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan raksasa keuangan dari Korea, KB Financial Group terus memperkuat komitmen ke PT Bank KB Bukopin , Tbk (KB Bukopin) dengan penambahan modal melalui rights issue. Penambahan modal ini sudah mendapat persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Kantor Pusat KB Bukopin, Rabu (30/11/2022) lalu.
Penambahan modal KB Bukopin tersebut, rencananya akan dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar saham.
Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan upaya KB Bukopin dalam menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
(Baca juga:Sukses Bawa KB Bukopin Membaik, Dirut KB Bukopin Dipanggil Kembali Ke Korea Selatan)
“Dalam rangka menjaga daya saing yang sehat dan kuat di industri keuangan nasional maupun regional. Sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada pemegang saham, karyawan, manajemen, serta kepada pemegang kepentingan yang lebih luas (stakeholder)” kata Robby dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12/2022).
Adapun tingkat kecukupan pemenuhan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR) KB Bukopin posisi September 2022 berada pada 17.59% (unaudited), telah sesuai dengan ketentuan PSAK 71.
Sesuai dengan strategi KB Bukopin, untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, dibutuhkan tambahan modal untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Nasional.
(Baca juga:Bukopin Resmi Ganti Nama Jadi KB Bukopin)
Sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah dipublikasikan oleh KB Bukopin pada 24 Oktober 2022, PUT VII direncanakan dengan menerbitkan saham baru, yaitu Saham Biasa Kelas B sebanyak-banyaknya 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar) saham.
Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut, bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII. “Dengan adanya tambahan struktur modal baru, KB Bukopin semakin siap dan optimistis dalam berkompetisi di layanan industri keuangan nasional,” katanya.
Target KB Bukopin selanjutnya adalah tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen SME dan ritel, serta dukungan dari pengembangan digitalisasi TI maka dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis semakin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.
(Baca juga:Bidik Milenial, KB Bukopin Tingkatkan Layanan Digital)
Sebelumnya KB Bukopin mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari bad loan dan menjadi clean bank. KB Bukopin pada akhir Juni 2022 telah melakukan transaksi penjualan Non-Performing Loan (NPL) dan kredit berisiko (Loan at Risk/LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai Original Principal Balance (OPB) sebesar Rp4,14 triliun.
Rasio rentabilitas juga diharapkan dapat terus menunjukkan perbaikan seiring pertumbuhan kredit baru yang berkualitas di mana sampai dengan Juni 2022 pertumbuhan kredit baru mencapai lebih dari Rp2,4 triliun. Adapun penggerak pertumbuhan kredit baru yang utama berasal dari segmen komersial dan retail dengan kontribusi masing-masing sebesar 42% dan 39%, sedangkan pada segmen MSME pertumbuhan kredit sebesar 19%.
Segmen komersial masih menjadi anchor pertumbuhan bisnis, optimalisasi partnership dari Korean link business dan Indo-Korean link business akan terus digencarkan oleh KB Bukopin.
KB Financial Group adalah grup bisnis keuangan terbesar di Korea dengan total aset USD560,1 miliar dan basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea. Memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank Korea, KB Financial Group juga dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid, dan stabil.
Penambahan modal KB Bukopin tersebut, rencananya akan dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar saham.
Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan upaya KB Bukopin dalam menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
(Baca juga:Sukses Bawa KB Bukopin Membaik, Dirut KB Bukopin Dipanggil Kembali Ke Korea Selatan)
“Dalam rangka menjaga daya saing yang sehat dan kuat di industri keuangan nasional maupun regional. Sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada pemegang saham, karyawan, manajemen, serta kepada pemegang kepentingan yang lebih luas (stakeholder)” kata Robby dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12/2022).
Adapun tingkat kecukupan pemenuhan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR) KB Bukopin posisi September 2022 berada pada 17.59% (unaudited), telah sesuai dengan ketentuan PSAK 71.
Sesuai dengan strategi KB Bukopin, untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, dibutuhkan tambahan modal untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Nasional.
(Baca juga:Bukopin Resmi Ganti Nama Jadi KB Bukopin)
Sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah dipublikasikan oleh KB Bukopin pada 24 Oktober 2022, PUT VII direncanakan dengan menerbitkan saham baru, yaitu Saham Biasa Kelas B sebanyak-banyaknya 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar) saham.
Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut, bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII. “Dengan adanya tambahan struktur modal baru, KB Bukopin semakin siap dan optimistis dalam berkompetisi di layanan industri keuangan nasional,” katanya.
Target KB Bukopin selanjutnya adalah tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen SME dan ritel, serta dukungan dari pengembangan digitalisasi TI maka dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis semakin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.
(Baca juga:Bidik Milenial, KB Bukopin Tingkatkan Layanan Digital)
Sebelumnya KB Bukopin mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari bad loan dan menjadi clean bank. KB Bukopin pada akhir Juni 2022 telah melakukan transaksi penjualan Non-Performing Loan (NPL) dan kredit berisiko (Loan at Risk/LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai Original Principal Balance (OPB) sebesar Rp4,14 triliun.
Rasio rentabilitas juga diharapkan dapat terus menunjukkan perbaikan seiring pertumbuhan kredit baru yang berkualitas di mana sampai dengan Juni 2022 pertumbuhan kredit baru mencapai lebih dari Rp2,4 triliun. Adapun penggerak pertumbuhan kredit baru yang utama berasal dari segmen komersial dan retail dengan kontribusi masing-masing sebesar 42% dan 39%, sedangkan pada segmen MSME pertumbuhan kredit sebesar 19%.
Segmen komersial masih menjadi anchor pertumbuhan bisnis, optimalisasi partnership dari Korean link business dan Indo-Korean link business akan terus digencarkan oleh KB Bukopin.
KB Financial Group adalah grup bisnis keuangan terbesar di Korea dengan total aset USD560,1 miliar dan basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea. Memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank Korea, KB Financial Group juga dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid, dan stabil.
(dar)