Neraca Dagang Diprediksi Masih Stabil, Begini Pengaruhnya ke IHSG Hari Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi berada di kisaran 6.686 - 6.874 yang dipengaruhi oleh sejumlah sentiment.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan rentang konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih cukup besar dalam jangka pendek.
Menurut William, salah satu sentimen yang bisa menjadi faktor pendorong IHSG adalah data neraca perdagangan bulan November 2022 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang hari ini.
"Sentimen terdekat adalah rilis neraca perdagangan yang diperkirakan masih akan cukup stabil sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola gerak IHSG," kata dia dalam risetnya, Rabu (14/12/2022).
Adapun dalam jangka panjang, menurut William, IHSG masih memiliki potensi kenaikan yang cukup besar mengingat arus modal masuk atau capital inflow yang bertahan hingga jelang akhir tahun. Lebih lanjut, William menyebutkan deretan saham yang dapat dijadikan pilihan pada hari ini, antara lain sebagai berikut:
- JSMR
- BBCA
- UNVR
- ASII
- ASRI
- PWON
- WTON
- BINA
- HMSP
Sebelumnya, IHSG berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan, Rabu (14/12/2022). Indeks ditutup melemah tipis 8,5 poin atau 0,13% ke level 6.801.
Pada penutupan perdagangan, terdapat 233 saham menguat, 292 saham melemah, dan 177 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp14,7 triliun dari 28,0 miliar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 melemah 0,17% ke 951,16, indeks JII menguat 0,66% ke 596,973, indeks IDX30 turun 0,19% ke 496,656, dan indeks MNC36 menguat 0,18% ke 359,072.
Seluruh indeks sektoral kompak turun, yakni energi 0,96%, industri 0,46%, kesehatan 1,25%, properti 0,42%, infrastruktur 0,23%. Sektor bahan baku 0% atau stagnan. Sektor yang melemah adalah non-siklikal 0,18%, siklikal 0,39%, keuangan 0,46%, teknologi 2,09%, dan transportasi 0,33%.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan rentang konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih cukup besar dalam jangka pendek.
Menurut William, salah satu sentimen yang bisa menjadi faktor pendorong IHSG adalah data neraca perdagangan bulan November 2022 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang hari ini.
"Sentimen terdekat adalah rilis neraca perdagangan yang diperkirakan masih akan cukup stabil sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola gerak IHSG," kata dia dalam risetnya, Rabu (14/12/2022).
Adapun dalam jangka panjang, menurut William, IHSG masih memiliki potensi kenaikan yang cukup besar mengingat arus modal masuk atau capital inflow yang bertahan hingga jelang akhir tahun. Lebih lanjut, William menyebutkan deretan saham yang dapat dijadikan pilihan pada hari ini, antara lain sebagai berikut:
- JSMR
- BBCA
- UNVR
- ASII
- ASRI
- PWON
- WTON
- BINA
- HMSP
Sebelumnya, IHSG berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan, Rabu (14/12/2022). Indeks ditutup melemah tipis 8,5 poin atau 0,13% ke level 6.801.
Pada penutupan perdagangan, terdapat 233 saham menguat, 292 saham melemah, dan 177 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp14,7 triliun dari 28,0 miliar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 melemah 0,17% ke 951,16, indeks JII menguat 0,66% ke 596,973, indeks IDX30 turun 0,19% ke 496,656, dan indeks MNC36 menguat 0,18% ke 359,072.
Seluruh indeks sektoral kompak turun, yakni energi 0,96%, industri 0,46%, kesehatan 1,25%, properti 0,42%, infrastruktur 0,23%. Sektor bahan baku 0% atau stagnan. Sektor yang melemah adalah non-siklikal 0,18%, siklikal 0,39%, keuangan 0,46%, teknologi 2,09%, dan transportasi 0,33%.
(ind)