Mengupas 3 Strategi Rusia untuk Melemahkan Dolar AS
loading...
A
A
A
Namun Bank Sentral Rusia (Central Bank of Russia/CBR) dan pemerintah Kremlin merespons dengan cepat untuk membalikkan kekuatan Rubel. Salah satunya dengan mendongkrak suku bunga saat itu dari 9,5% menjadi 20% pada awal Maret, lalu.
Setelah mata uang menguat, CBR kembali menekan suku bunga. Pemerintah Rusia menerapkan kebijakan capital control menjadi kunci yang membuat rubel terus menguat. Kebijakan capital control memberikan dampak yang besar terhadap penguatan rubel.
2. Konversi
Jurus Rusia lainnya untuk melemahkan dolar AS yakni kebijakan yang mewajibkan perusahaan Rusia mengkonversi 80% valuta asing menjadi rubel. Selain itu, warga Rusia sebelumnya juga dilarang mengirim uang ke luar negeri, kebijakan tersebut kemudian dilonggarkan dengan memperbolehkan transfer maksimal USD 10.000/bulan per individu.
3. Bayar Minyak Rusia dengan Rubel
Rusia juga meminta gas dan minyak yang diimpor oleh negara-negara Eropa dibayar menggunakan Rubel. Selain itu negara pecahan Uni Soviet ini juga menerapkan penggunaan mata uang masing-masing (Rubel dan Yuan/CNY) saat berdagang dengan China.
Hal itu terbukti berhasil dengan mata uang Rubel yang terus menanjak naik. Kebangkitan nilai tukar Rubel, membuat dolar AS yang sedang kuat-kuatnya tumbang.
- Rubel Saat Ini
Kondisi Rubel saat ini menjelang akhir 2022, terbilang fluktuatif meski masih dalam tren penguatan. Pada 9 Desember, kemarin terpantau Rubel menguat menuju level 62 pada awal perdagangan.
Rubel memulihkan beberapa kerugian pekan sebelumnya di tengah aset Rusia dibayangi tekanan dari pelemahan harga minyak dan ketidakpastian terkait dampak pembatasan harga minyak Rusia.
Setelah mata uang menguat, CBR kembali menekan suku bunga. Pemerintah Rusia menerapkan kebijakan capital control menjadi kunci yang membuat rubel terus menguat. Kebijakan capital control memberikan dampak yang besar terhadap penguatan rubel.
2. Konversi
Jurus Rusia lainnya untuk melemahkan dolar AS yakni kebijakan yang mewajibkan perusahaan Rusia mengkonversi 80% valuta asing menjadi rubel. Selain itu, warga Rusia sebelumnya juga dilarang mengirim uang ke luar negeri, kebijakan tersebut kemudian dilonggarkan dengan memperbolehkan transfer maksimal USD 10.000/bulan per individu.
3. Bayar Minyak Rusia dengan Rubel
Rusia juga meminta gas dan minyak yang diimpor oleh negara-negara Eropa dibayar menggunakan Rubel. Selain itu negara pecahan Uni Soviet ini juga menerapkan penggunaan mata uang masing-masing (Rubel dan Yuan/CNY) saat berdagang dengan China.
Hal itu terbukti berhasil dengan mata uang Rubel yang terus menanjak naik. Kebangkitan nilai tukar Rubel, membuat dolar AS yang sedang kuat-kuatnya tumbang.
- Rubel Saat Ini
Kondisi Rubel saat ini menjelang akhir 2022, terbilang fluktuatif meski masih dalam tren penguatan. Pada 9 Desember, kemarin terpantau Rubel menguat menuju level 62 pada awal perdagangan.
Rubel memulihkan beberapa kerugian pekan sebelumnya di tengah aset Rusia dibayangi tekanan dari pelemahan harga minyak dan ketidakpastian terkait dampak pembatasan harga minyak Rusia.