Bangun Sustainable Fashion, Upaya Pabrik Tekstil Ubah Bisnis Denim

Senin, 26 Desember 2022 - 22:22 WIB
loading...
Bangun Sustainable Fashion,...
Produsen tekstil kini mulai beralih ke produk ramah lingkungan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Tren bisnis fesyen yang ramah lingkungan diprediksi akan terus bertumbuh pada 2023. Para produsen tekstil tak lagi hanya memikirkan ekonomi semata. Secara perlahan, lini bisnis sudah mulai beralih pada produksi bahan pakaian yang lebih ramah lingkungan. Terlebih, di tengah isu global yang menyoal tentang maraknya pencemaran lingkungan dan emisi atau polutan.



Badjatex, produsen denim dan kain celup di Bandung, Jawa Barat, menegaskan komitmennya untuk bergerak membangun bisnis sustainable fashion. Adapun transformasi yang dilakukan, yakni mengubah cara penanganan limbah di sekitar lingkungan pabrik. "Demi masa depan yang lebih baik, Badjatex mengambil langkah berani untuk membuat bisnis fashion berkelanjutan (sustainable)," papar Direktur Utama Badjatex Hendra Jusuf dalam penjelasannya kepada SINDOnews, Senin (26/12).

Ia mengungkapkan, perusahaan yang telah berdiri sejak 1975 ini melakukan terobosan dengan mengimplementasikan waste water treatment untuk mengolah limbah yang sudah dihasilkan dari proses produksi. Termasuk di antaranya melakukan penghematan 425 juta liter air dalam 3 tahun terakhir yang diperoleh dari rekayasa ulang proses produksi dan penggunaan teknologi baru seperti teknologi Ozone.

Badjatex juga melakukan penghematan energi, mengurangi kimia yang dapat merusak lingkungan, dan mengurangi emisi karbon dalam proses produksi denim dan kain celup yang berkualitas tinggi. Secara rinci, Hendra menjelaskan Badjatex telah menggunakan serat kapas organik sejak 2006 dan serat kapas daur ulang mulai 2009, serta berkolaborasi dengan pemasok bahan kimia dan pewarna berkelanjutan untuk mengembangkan bahan kain dengan bahan kimia berdampak rendah.

Sejak 2018, PT Badjatex telah secara berkelanjutan menata ulang proses-proses produksi untuk mengurangi penggunaan air dan energi. Melalui reka ulang itu, hingga Oktober 2022, perusahaan telah berhasil menghemat penggunaan air sebesar 4.179.447.220 liter dan energi listrik 3.949.237 KWh. "Dari penghematan tersebut, Badjatex dapat mengurangi emisi karbon sebesar 2.208.581,49 ton CO2e," jelas Hendra.

Perusahaan juga bekerja sama dengan mitra yang memasok kapas bersertifikat BCI, kapas daur ulang, serat poliester daur ulang, serta serat Tencel dan Refibra, hasil inovasi yang menggabungkan kayu dan serat kapas daur ulang. Saat ini, Badjatex memiliki kapasitas terpasang 2,5 juta yard denim dan 1,3 juta yard kain celup per bulan. Proses produksi mencakup pengadaan benang, penenunan, pencelupan, hingga tahap akhir (finishing) produksi denim dan kain celup.

Hendra melanjutkan, Badjatex juga telah mengembangkan metode untuk mengubah pengolahan sampah di sekitar pabrik dan aktif memberdayakan masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Di antaranya bermitra dengan bank sampah lokal untuk mengedukasi karyawan maupun masyarakat setempat tentang cara meminimalisir dan mendaur ulang limbah sehingga memberi keuntungan ekonomi.



"Untuk menarik minat generasi muda dalam mendukung tren fesyen berkelanjutan, Badjatek juga berkolaborasi dengan brand, seperti PMP, Aye Denim, dan lainnya," tandas Hendra.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)