Pembalasan Kremlin ke Barat Soal Batasan Harga Minyak Tidak Sepadan, Benarkah Rusia Rentan?

Rabu, 28 Desember 2022 - 14:56 WIB
loading...
Pembalasan Kremlin ke...
Rusia melakukan aksi balasan atas pembatasan harga minyak mentah asal Moskow yang diterapkan pihak Barat dengan menutup ekspor minyaknya. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Rusia melakukan aksi balasan atas pembatasan harga minyak mentah asal Moskow yang diterapkan pihak Barat. Seperti diketahui negara-negara G7 bersama dengan Amerika Serikat (AS) serta Australia telah sepakat melarang perusahaan Barat mengasuransikan, membiayai, atau mengirimkan minyak mentah Rusia dengan harga di atas USD 60 per barel.

Maka sebagai balasan, Rusia pada hari Selasa waktu setempat resmi melarang penjualan minyak dan produk minyak buminya ke negara-negara yang membatasi harga jual mereka. Kebijakan terbaru Rusia tersebut diyakini bakal menambah ketidakpastian untuk pasar energi global ke depannya.



Tindakan Kremlin adalah upaya untuk merusak rencana AS dan sekutunya yang melarang pengiriman, pembiayaan atau pengasuransian minyak mentah Rusia yang dikirim lewat laut. Kecuali jika dijual seharga USD 60 per barel atau kurang, dimana sanksi tersebut sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.

Sebuah dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin pada hari Selasa mengatakan, ekspor dilarang berdasarkan kontrak yang "secara langsung atau tidak langsung terhadap penggunaan mekanisme batas harga" antara 1 Februari dan 1 Juli.

Perintah itu menerangkan, Putin tidak menutup kemungkinan dapat membuat pengecualian. Bagaimana Kremlin memandang kontrak minyak dan dan seberapa luas ia memberikan dispensasi, berpengaruh soal seberapa besar gangguan besar yang tercipta bagi pasar global.

Ekspor minyak mentah Rusia saat ini banyak dijual jauh di bawah batas harga, terutama ke negara-negara seperti India, Cina, dan Turki yang belum setuju untuk bergabung dengan sanksi Barat.



Beberapa dari pengiriman tersebut berjalan dengan bantuan perusahaan-perusahaan Barat sesuai dengan ketentuan batas, menurut sumber terkait. Sementara yang lain dengan pembiayaan, pengiriman dan asuransi dari luar negara-negara Barat yang memberlakukan sanksi.

Jika Kremlin memutuskan untuk mengekang ekspor minyak ke pembeli non-Barat, itu dapat mengurangi pasokan global dan mendorong harga. Namun apabila sasarannya hanya negara-negara Barat yang menerapkan batas harga, dampaknya akan jauh lebih diredam karena mereka telah melarang sebagian besar impor Rusia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Satu Dekade, Lionel...
Satu Dekade, Lionel Group Komit Beri Pelayanan Terbaik ke Pelanggan dan Mitra Bisnis
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
Mudik Gratis PLN Bersama...
Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Bisnis di Eropa Runtuh...
Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
Naik 14%, BSI Siapkan...
Naik 14%, BSI Siapkan Uang Tunai Rp42,88 Triliun Menjelang Idulfitri 1446 H
66 Produsen MinyaKita...
66 Produsen MinyaKita Terindikasi Lakukan Pelanggaran, Begini Kata Mendag
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
Rekomendasi
Mantan Gubernur Maluku...
Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Meninggal Dunia
Soal Imunitas Jaksa,...
Soal Imunitas Jaksa, Ketua BEM FH UBK: Bertentangan dengan Prinsip Kesetaraan
Riwayat Jabatan Irjen...
Riwayat Jabatan Irjen Pol Anwar yang Baru Terkena Mutasi Jadi Asisten SDM Kapolri
Berita Terkini
Satu Dekade, Lionel...
Satu Dekade, Lionel Group Komit Beri Pelayanan Terbaik ke Pelanggan dan Mitra Bisnis
3 jam yang lalu
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
3 jam yang lalu
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
4 jam yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
4 jam yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
5 jam yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
5 jam yang lalu
Infografis
Respons Kemlu Soal Relokasi...
Respons Kemlu Soal Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved