Harga Gas Eropa Kembali ke Level Sebelum Perang Rusia Ukraina Pecah
loading...
A
A
A
LONDON - Harga gas Eropa turun pekan ini ke level yang belum terlihat sejak perang Rusia Ukraina pecah pada Februari 2022, lalu. Sebelumnya eropa sepakat membatasi harga gas setelah pembicaraan panjang selama dua bulan tentang bagaimana melindungi rumah tangga dari kenaikan harga energi.
Dilansir CNBC, harga gas alam berjangka dalam kontrak berjangka bulan depan Belanda, yang menjadi patokan gas Eropa terpantau jatuh dalam beberapa minggu terakhir ke titik terendah. Harga gas Eropa turun hingga di bawah 77 euro (USD 81,91) per megawatt jam, dimana level ini belum tidak terlihat sejak Februari sebelum dimulainya perang Ukraina.
Pada Kamis pagi waktu setempat, gas Eropa mereka diperdagangkan di sekitar 81,5 euro. Hal ini jauh lebih rendah dibandingkan puncaknya pada bulan Agustus, dimana harga gas Eropa sempat menyentuh level 345 euro / MWh.
Kondisi saat Agustus dipengaruhi oleh berhentinya pasokan gas Rusia ke seluruh Benua Baru ditambah terdongkraknya permintaan sambil membatasi pasokan. Lonjakan harga membuat tagihan energi rumah tangga melonjak dan telah memicu krisis biaya hidup di sebagian besar Eropa.
Namun cuaca bersahabat selama musim dingin di sebagian besar Eropa telah mengurangi permintaan untuk pemanas dan memungkinkan benua itu untuk mengisi kembali persediaan gasnya. Goldman Sachs pada November, memperkirakan penurunan tajam harga gas Eropa dalam beberapa bulan mendatang.
Uni Eropa pekan lalu menyepakati mekanisme sementara untuk membatasi harga gas yang berlebihan, yang mulai berlaku pada 15 Februari. Mekanisme "koreksi pasar" akan dipicu secara otomatis jika harga bulan depan melebihi 180 euro/ MWh selama tiga hari berturut-turut, dan jika menyimpang sebesar 35 euro atau lebih dari harga referensi untuk LNG global (gas alam cair) selama tiga hari yang sama.
Dilansir CNBC, harga gas alam berjangka dalam kontrak berjangka bulan depan Belanda, yang menjadi patokan gas Eropa terpantau jatuh dalam beberapa minggu terakhir ke titik terendah. Harga gas Eropa turun hingga di bawah 77 euro (USD 81,91) per megawatt jam, dimana level ini belum tidak terlihat sejak Februari sebelum dimulainya perang Ukraina.
Pada Kamis pagi waktu setempat, gas Eropa mereka diperdagangkan di sekitar 81,5 euro. Hal ini jauh lebih rendah dibandingkan puncaknya pada bulan Agustus, dimana harga gas Eropa sempat menyentuh level 345 euro / MWh.
Kondisi saat Agustus dipengaruhi oleh berhentinya pasokan gas Rusia ke seluruh Benua Baru ditambah terdongkraknya permintaan sambil membatasi pasokan. Lonjakan harga membuat tagihan energi rumah tangga melonjak dan telah memicu krisis biaya hidup di sebagian besar Eropa.
Namun cuaca bersahabat selama musim dingin di sebagian besar Eropa telah mengurangi permintaan untuk pemanas dan memungkinkan benua itu untuk mengisi kembali persediaan gasnya. Goldman Sachs pada November, memperkirakan penurunan tajam harga gas Eropa dalam beberapa bulan mendatang.
Uni Eropa pekan lalu menyepakati mekanisme sementara untuk membatasi harga gas yang berlebihan, yang mulai berlaku pada 15 Februari. Mekanisme "koreksi pasar" akan dipicu secara otomatis jika harga bulan depan melebihi 180 euro/ MWh selama tiga hari berturut-turut, dan jika menyimpang sebesar 35 euro atau lebih dari harga referensi untuk LNG global (gas alam cair) selama tiga hari yang sama.
(akr)