SWF China dan INA Jadi Investor Baru Apotek Kimia Farma

Jum'at, 30 Desember 2022 - 00:36 WIB
loading...
SWF China dan INA Jadi...
Kimia Farma terus melakukan optimalisasi pengembangan layanan. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengalihkan saham anak usahanya PT Kimia Farma Apotek (KFA) senilai Rp1,86 triliun untuk mengembangkan layanan. Perseroan telah melakukan penandatanganan Akta Jual Beli Saham KFA dengan PT Akar Investasi Indonesia (AII) yang merupakan anak perusahan Indonesia Investment Authority (INA), dan CIZJ Limited (CIZJ) yang merupakan anak perusahaan Silk Road Fund Co.

“Pengembangan layanan apotek dan klinik terus dilakukan dengan melihat peluang pasar yang ada. Tujuannya agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas,” ujar Direktur Utama KAEF David Utama, Jumat (30/12/2022).



Penandatanganan ini dilakukan di Jakarta pada 27 Desember 2022. Adapun penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari penandatangan Conditional Share Subscription and Purchase Agreement pada 13 November 2022 lalu. Melalui transaksi ini, KFA memperoleh dana segar hingga Rp1,86 triliun dimana sebesar Rp460 miliar diperoleh melalui pengambilalihan sebagian saham KFA milik KAEF, dan Rp1,4 triliun merupakan saham baru KFA.

Sebagai informasi, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis KFA. KFA akan melakukan pengembangan usaha melalui New Business Model with Digitalization. Skema ini akan dilakukan dengan menggabungkan online dan offline store melalui strategi omnichannel, integrasi ApotekKlinik-Lab Diagnostika, serta New Digital Channel.

Jumlah outlet yang tersedia dari KFA mencapai 1.195 apotek, 410 klinik dan 72 laboratorium klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Bergabungnya AII dan CIZJ dengan KAEF diharapkan dapat mendukung pengembangan bisnis perseroan. Pengalihan saham ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi KFA untuk mengembangkan Operational Excellence & Service Experience.

Lihat Foto: Puncak Acara HUT Ke-51, Kimia Farma Luncurkan Produk Citamin

KAEF juga berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD) atau rights issue dalam bentuk Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebanyak 325,1 juta (325.108.944) saham dengan nominal Rp100. Dengan demikian KAEF diperkirakan dapat memperoleh dana segar senilai Rp32,51 miliar.

Adapun pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli OWK yang dikonversi menjadi saham seri B akan mengalami dilusi atas kepemilikannya sampai 5,5 persen setelah pelaksanaan rights issue dan konversi OWK. Dana hasil OWK dalam rangka rights issue ini nantinya akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja KAEF.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wamen Todotua Tawarkan...
Wamen Todotua Tawarkan Investasi di Sektor Hilirisasi ke 40 Investor Australia
Misbakhun Ajak Pelaku...
Misbakhun Ajak Pelaku Pasar Modal Tetap Optimistis soal Ekonomi RI
Ditetapkan Jadi KEK...
Ditetapkan Jadi KEK Industropolis, Danareksa Optimistis Percepat Investasi di KITB
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Pangkas Aturan Penghambat Investasi, Luhut Bentuk Tim Khusus
5 Investor Baru Masuk...
5 Investor Baru Masuk IKN, Total Investasi Sentuh Rp2,42 Triliun
IHSG Longsor hingga...
IHSG Longsor hingga 6%, Wamen Investasi Soroti Soal Konsistensi Kebijakan Pemerintah
Prabowo Janjikan Bangun...
Prabowo Janjikan Bangun 30 Proyek Besar, Buka 8 Juta Lapangan Kerja
Bos Danantara: Indonesia...
Bos Danantara: Indonesia Punya Ruang Besar bagi Investasi Asing
CEO Danantara: Investasi...
CEO Danantara: Investasi Harus Pacu Kualitas SDM Indonesia
Rekomendasi
Ismi Melinda Cerita...
Ismi Melinda Cerita Hobi Lari yang Bikin Tak Cepat Lelah saat Syuting Adegan Aksi
3 Alasan Wali kota Istanbul...
3 Alasan Wali kota Istanbul Ekrem Imamoglu Ditangkap sebelum Pemilu Melawan Erdogan
Kemenekraf Puji Kolaborasi...
Kemenekraf Puji Kolaborasi dengan MNC Group, UMKM Kini Tampil di Layar Kaca Nasional
Berita Terkini
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
58 menit yang lalu
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
1 jam yang lalu
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
6 jam yang lalu
Jelang Lebaran Momen...
Jelang Lebaran Momen Tepat untuk Membeli Emas, Ini Alasannya
6 jam yang lalu
BNI Terapkan Operasional...
BNI Terapkan Operasional Terbatas Selama Libur Nyepi dan Idulfitri 2025
8 jam yang lalu
CEO Philip Morris: Keberlanjutan...
CEO Philip Morris: Keberlanjutan Ciptakan Hasil Kinerja Bisnis yang Positif
9 jam yang lalu
Infografis
2 Alasan Buaya Hidup...
2 Alasan Buaya Hidup Berdampingan dan Tidak Mau Memakan Capybara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved