YLKI Nilai Pembedaan Tarif KRL Gunakan Pendekatan Politik

Rabu, 04 Januari 2023 - 13:48 WIB
loading...
YLKI Nilai Pembedaan...
YLKI menyatakan kebijakan tarif KRL harus menggunakan pendekatan ekonomi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kebijakan pembedaan tarif KRL dinilai lebih menggunakan pendekatan politik dibandingkan pendekatan ekonomi. Pemerintah jika mengeluarkan kebijakan tarif angkutan umum seharusnya menggunakan pendekatan ekonomi sehingga hitungannya akan lebih jelas.



"Kalau dari pandangan konsumen, mestinya kebijakan tarif yang melayani publik seperti kereta api pendekatannya itu ekonomi, hitung-hitungannya jelas. Jadi bukan pendekatan politik. Kalau pendekatan politik ya susah," kata Sudaryatmo, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Indonesia ( YLKI ), dalam Market Review IDXChannel, Rabu (4/1/2023).

Menurut Sudaryatmo, secara ekonomi seharusnya tarif KRL memang naik. Masalahnya, menjelang pemilu tidak ada pejabat yang berani menaikkan tarif itu karena akan berdampak secara politis.

Jadi pemerintah lebih baik menaikkan tarif KRL dibandingkan dengan pembedaan tarif tersebut. Kenaikan tarif bisa dianggap lebih realistis oleh YLKI.

"Dalam pandangan lembaga konsumen sebenarnya lebih realistis menaikkan tarif daripada membikin kebijakan yang implementasinya masih belum teruji," jelas Sudaryatmo.



Sudaryatmo menambahkan, pemerintah maupun PT KAI harus memberikan peningkatan layanan jika ada kenaikan tarif KRL. Kebijakan itu lebih dapat diterima oleh masyarakat, dibandingkan pembedaan tarif yang nantinya malah akan mengurangi masyarakat kelas atas menggunakan KRL.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
Dasco Beri Bocoran Ada...
Dasco Beri Bocoran Ada Investor Asal Qatar Masuk Danantara
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Rekomendasi
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
Hari di Mana Khabib...
Hari di Mana Khabib Nurmagomedov Nyaris Kalah Lawan Justin Gaethje
Arus Balik Lebaran Dimulai,...
Arus Balik Lebaran Dimulai, Tol Japek Arah Jakarta Macet Malam Ini
Berita Terkini
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
2 jam yang lalu
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
3 jam yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
5 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
5 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
5 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
6 jam yang lalu
Infografis
Korea Selatan Krisis...
Korea Selatan Krisis Politik, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved