Mata Uang Kripto Dianggap Berisiko, Perbankan AS Diwanti-wanti
loading...
A
A
A
NEW YORK - Regulator Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan peringatan bersama untuk menjadi yang pertama kepada perbankan terkait risiko yang bisa ditimbulkan oleh perdagangan cryptocurrency atau mata uang kripto . Para pengawas mengatakan, kepada lembaga keuangan untuk waspada terhadap potensi penipuan, ketidakpastian hukum, dan laporan menyesatkan oleh perusahaan aset digital.
Bank juga diperingatkan atas risiko merambatnya efek dari sektor tersebut. Peringatan bersama ini mencuat hanya berselang dua bulan setelah runtuhnya platform perdagangan kripto FTX, untuk kemudian mengirimkan gelombang kejut kepada industri kripto.
Dalam pernyataan bersama, Federal Reserve AS, Federal Deposit Insurance Corporation dan Office of the Comptroller of the Currency mengatakan mereka memantau dengan cermat aktivitas kripto dan perbankan.
"Peristiwa tahun lalu ditandai oleh volatilitas yang signifikan dan paparan kerentanan di sektor aset kripto," kata pernyataan itu.
Regulator juga mengungkapkan, bahwa menerbitkan atau memegang token kripto, yang disimpan di jaringan publik dan terdesentralisasi "sangat mungkin tidak konsisten dengan praktik perbankan yang aman dan sehat".
Bank juga didorong untuk mengambil langkah-langkah untuk menghindari masalah di pasar aset digital yang menyebar ke sistem keuangan yang lebih luas.
"Sangat penting bahwa risiko yang terkait dengan sektor aset kripto yang tidak dapat dimitigasi atau dikendalikan tidak bermigrasi ke sistem perbankan," tambahnya.
Pernyataan itu dilontarkan setelah berbulan-bulan keraguan membayangi pengawas industri keuangan AS untuk mengeluarkan pedoman bersama tentang cryptocurrency, meskipun bank meminta saran yang lebih jelas dari regulator.
Kejatuhan FTX
Industri cryptocurrency diguncang oleh runtuhnya FTX pada bulan November 2022, lalu. Sebagai informasi, FTX merupakan platform pertukaran cryptocurrency terbesar kedua di dunia dan titik masuk bagi jutaan orang ke pasar aset digital.
Pada hari Selasa, mantan kepala eksekutif FTX Sam Bankman-Fried secara resmi membantah tuduhan bahwa ia telah melakukan penipuan terhadap pelanggan dan investor.
Dia mengaku tidak bersalah di pengadilan AS untuk mengklaim bahwa dia mengambil simpanan pelanggan di FTX untuk mendanai perusahaannya yang lain, Alameda Research, membeli properti dan memberikan sumbangan politik.
Sementara itu dua rekan terdekat Bankman-Fried telah mengaku bersalah dan bekerja sama dengan penyelidikan, yang telah mengguncang seluruh industri cryptocurrency.
Bankman-Fried adalah salah satu tokoh paling populer di industri kripto, yang dikenal karena ikatan politiknya, dukungan terhadap selebriti, dan dana talangan terhadap rintisan perusahaan lain.
Bank juga diperingatkan atas risiko merambatnya efek dari sektor tersebut. Peringatan bersama ini mencuat hanya berselang dua bulan setelah runtuhnya platform perdagangan kripto FTX, untuk kemudian mengirimkan gelombang kejut kepada industri kripto.
Dalam pernyataan bersama, Federal Reserve AS, Federal Deposit Insurance Corporation dan Office of the Comptroller of the Currency mengatakan mereka memantau dengan cermat aktivitas kripto dan perbankan.
"Peristiwa tahun lalu ditandai oleh volatilitas yang signifikan dan paparan kerentanan di sektor aset kripto," kata pernyataan itu.
Regulator juga mengungkapkan, bahwa menerbitkan atau memegang token kripto, yang disimpan di jaringan publik dan terdesentralisasi "sangat mungkin tidak konsisten dengan praktik perbankan yang aman dan sehat".
Bank juga didorong untuk mengambil langkah-langkah untuk menghindari masalah di pasar aset digital yang menyebar ke sistem keuangan yang lebih luas.
"Sangat penting bahwa risiko yang terkait dengan sektor aset kripto yang tidak dapat dimitigasi atau dikendalikan tidak bermigrasi ke sistem perbankan," tambahnya.
Pernyataan itu dilontarkan setelah berbulan-bulan keraguan membayangi pengawas industri keuangan AS untuk mengeluarkan pedoman bersama tentang cryptocurrency, meskipun bank meminta saran yang lebih jelas dari regulator.
Kejatuhan FTX
Industri cryptocurrency diguncang oleh runtuhnya FTX pada bulan November 2022, lalu. Sebagai informasi, FTX merupakan platform pertukaran cryptocurrency terbesar kedua di dunia dan titik masuk bagi jutaan orang ke pasar aset digital.
Pada hari Selasa, mantan kepala eksekutif FTX Sam Bankman-Fried secara resmi membantah tuduhan bahwa ia telah melakukan penipuan terhadap pelanggan dan investor.
Dia mengaku tidak bersalah di pengadilan AS untuk mengklaim bahwa dia mengambil simpanan pelanggan di FTX untuk mendanai perusahaannya yang lain, Alameda Research, membeli properti dan memberikan sumbangan politik.
Sementara itu dua rekan terdekat Bankman-Fried telah mengaku bersalah dan bekerja sama dengan penyelidikan, yang telah mengguncang seluruh industri cryptocurrency.
Bankman-Fried adalah salah satu tokoh paling populer di industri kripto, yang dikenal karena ikatan politiknya, dukungan terhadap selebriti, dan dana talangan terhadap rintisan perusahaan lain.
(akr)