Sandiaga Panen Lele Bareng PWNU DKI, Cetak Omzet Belasan Juta Rupiah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bersama PWNU DKI Jakarta memanen hasil budidaya ikan dalam ember lewat program Juragan Lele Lalap. Hasil panen tersebut menghasilkan ratusan kilogram lele dan omzet hingga belasan juta rupiah.
"Alhamdulillah hasil panennya mencapai 470 kilogram dan di harga 25 ribu per-pack tadi menghasilkan Rp 15 juta hingga Rp 17 juta rupiah," ujar Sandiaga Uno di Kantor Sekretariat PCNU Jakarta Timur, Sabtu (7/1/2023).
Sandiaga dalam kesempatan itu berkesempatan membuat bumbu lele frozen sembari memakai apron layaknya koki. Selain itu, Sandiaga juga memberikan bantuan pasca panen berupa peralatan pengolahan ikan menjadi lele frozen dan pelatihan.
"Bukan hanya dinikmati para santri tapi juga membantu ekonomi di sekitar dimana kita berada. Dan ini juga proteinnya bisa meningkatkan intelektualitas dan daya ingat para santri untuk menghapal tambahan juz-juz sehingga InsyaAllah mereka bisa menjadi hafiz," ucapnya.
Sementara itu, Rois Syuriah PCNU Jakarta Timur, KH. Ibnu Mulkan menyebut program ini sangat bermanfaat. Ibnu berharap para pengurus NU bisa memasarkan hasil olahan ke warung-warung hingga supermarket.
"Saya anggap ini inovasi ya yang luar biasa dari Pak Menteri Sandi. Ini sangat membantu kami. InsyaAllah kami akan bermitra terus, bersinergi terus," kata Ibnu.
Dalam kesempatan ini turut hadir sejumlah tokoh. Beberapa di antaranya yakni Wakil Ketua PWNU DKI KH Lutfi Hakim, KH Nurul Ghulam, KH Zainal Arifin Ghufron dan segenap jajaran PWNU, ketua MWC dan ranting NU se-Jakarta Timur.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno menyulap lahan tidur menjadi tempat budidaya ikan lewat program 'Juragan Lele Lalap' di Kantor Sekretariat PCNU Jakarta Timur. Saat itu, Sandiaga memberikan bantuan 5 unit kolam bioflok, 50 unit budikdamber, 6.000 ekor bibit ikan lele, pakan ikan lele hingga bibit kangkung.
"Inilah konsep kegiatan yang menunjukkan Islam yang rahmatan lilalamin bahwa lahan-lahan yang Allah berikan kita sulap menjadi lahan yang produktif," ujar Sandiaga.
Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Rumah SandiUno Indonesia (RSI) dan Rumah Siap Kerja (RSK). Panen dilakukan usai masa budidaya selama tiga bulan.
"Alhamdulillah hasil panennya mencapai 470 kilogram dan di harga 25 ribu per-pack tadi menghasilkan Rp 15 juta hingga Rp 17 juta rupiah," ujar Sandiaga Uno di Kantor Sekretariat PCNU Jakarta Timur, Sabtu (7/1/2023).
Baca Juga
Sandiaga dalam kesempatan itu berkesempatan membuat bumbu lele frozen sembari memakai apron layaknya koki. Selain itu, Sandiaga juga memberikan bantuan pasca panen berupa peralatan pengolahan ikan menjadi lele frozen dan pelatihan.
"Bukan hanya dinikmati para santri tapi juga membantu ekonomi di sekitar dimana kita berada. Dan ini juga proteinnya bisa meningkatkan intelektualitas dan daya ingat para santri untuk menghapal tambahan juz-juz sehingga InsyaAllah mereka bisa menjadi hafiz," ucapnya.
Sementara itu, Rois Syuriah PCNU Jakarta Timur, KH. Ibnu Mulkan menyebut program ini sangat bermanfaat. Ibnu berharap para pengurus NU bisa memasarkan hasil olahan ke warung-warung hingga supermarket.
"Saya anggap ini inovasi ya yang luar biasa dari Pak Menteri Sandi. Ini sangat membantu kami. InsyaAllah kami akan bermitra terus, bersinergi terus," kata Ibnu.
Dalam kesempatan ini turut hadir sejumlah tokoh. Beberapa di antaranya yakni Wakil Ketua PWNU DKI KH Lutfi Hakim, KH Nurul Ghulam, KH Zainal Arifin Ghufron dan segenap jajaran PWNU, ketua MWC dan ranting NU se-Jakarta Timur.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno menyulap lahan tidur menjadi tempat budidaya ikan lewat program 'Juragan Lele Lalap' di Kantor Sekretariat PCNU Jakarta Timur. Saat itu, Sandiaga memberikan bantuan 5 unit kolam bioflok, 50 unit budikdamber, 6.000 ekor bibit ikan lele, pakan ikan lele hingga bibit kangkung.
"Inilah konsep kegiatan yang menunjukkan Islam yang rahmatan lilalamin bahwa lahan-lahan yang Allah berikan kita sulap menjadi lahan yang produktif," ujar Sandiaga.
Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Rumah SandiUno Indonesia (RSI) dan Rumah Siap Kerja (RSK). Panen dilakukan usai masa budidaya selama tiga bulan.
(nng)