Sanksi Tambahan Eropa ke Rusia Segera Berlaku, Harga Minyak Bergolak
loading...
Harga minyak mentah dunia hari ini naik jelang berlakunya sanksi Uni Eropa untuk Rusia. Ilustrasi Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak mentah pagi hari ini bergejolak menjelang berlakunya sanksi tambahan Uni Eropa terhadap Rusia . Kecemasan meningkat lantaran pembatasan komoditas strategis dari negeri Beruang Merah berpotensi memangkas pasokan global.
Hingga pukul 09:20 WIB minyak Brent untuk pengiriman Maret 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) nanjak 0,29% di level USD82,91 per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk periode pengiriman yang sama di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,27% di USD77,87 per barel.
Para pedagang minyak tengah menantikan dampak lebih luas terhadap pembatasan penjualan produk bahan bakar Rusia yang dikirim melalui laut. Sanksi Uni Eropa ini akan mulai berlaku pada Februari menyusul agresi militer Moskow di daratan Ukraina.
Biro Administrasi Informasi dan Energi AS menilai larangan ini dapat lebih berdampak terhadap pembatasan impor minyak mentah Rusia yang diterapkan pada Desember 2022.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, produsen minyak di negara mereka belum mengalami kesulitan dalam mengamankan kesepakatan ekspor dengan para pembeli, meskipun ada sanksi Barat dan pembatasan harga.
Sementara itu di tengah tensi geopolitik yang belum padam, China membuka kembali pembatasan mobilitas mereka setelah sempat terkurung dalam lockdown mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. Langkah ini dinilai dapat memacu permintaan bahan bakar.
Output industri negeri Panda diperkirakan akan meningkat 3,6% di akhir 2022, sebagaimana penjelasan dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Hingga pukul 09:20 WIB minyak Brent untuk pengiriman Maret 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) nanjak 0,29% di level USD82,91 per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk periode pengiriman yang sama di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,27% di USD77,87 per barel.
Para pedagang minyak tengah menantikan dampak lebih luas terhadap pembatasan penjualan produk bahan bakar Rusia yang dikirim melalui laut. Sanksi Uni Eropa ini akan mulai berlaku pada Februari menyusul agresi militer Moskow di daratan Ukraina.
Biro Administrasi Informasi dan Energi AS menilai larangan ini dapat lebih berdampak terhadap pembatasan impor minyak mentah Rusia yang diterapkan pada Desember 2022.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, produsen minyak di negara mereka belum mengalami kesulitan dalam mengamankan kesepakatan ekspor dengan para pembeli, meskipun ada sanksi Barat dan pembatasan harga.
Sementara itu di tengah tensi geopolitik yang belum padam, China membuka kembali pembatasan mobilitas mereka setelah sempat terkurung dalam lockdown mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. Langkah ini dinilai dapat memacu permintaan bahan bakar.
Output industri negeri Panda diperkirakan akan meningkat 3,6% di akhir 2022, sebagaimana penjelasan dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
(ind)
Explore More