Kawal Investasi Siemens Energy di Indonesia, Bahlil: Kami Punya Sumber Daya Melimpah

Kamis, 19 Januari 2023 - 06:45 WIB
loading...
Kawal Investasi Siemens...
Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia menyakinkan, pihak Siemens Energy bahwa pihaknya siap mengawal masuknya investasi Siemens Energy di Indonesia khususnya pada bidang transisi energi. Foto/Dok
A A A
DAVOS - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyakinkan, pihak Siemens Energy bahwa pihaknya siap mengawal masuknya investasi Siemens Energy di Indonesia khususnya pada bidang transisi energi .

Dalam pertemuannya dengan President and CEO Siemens Energy Dr. Ing-Christian Bruch, di Davos, Swiss, Bahlil menyampaikan adanya komitmen pemerintah Indonesia saat ini dalam melakukan transisi energi menuju energi hijau, di mana energi hijau telah menjadi kebutuhan global saat ini.



Sebelumnya, Siemens Energy Global Gmbh & Co.KG (Siemens Energy) telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab) untuk kerja sama investasi pada bidang transisi energi, yang dilakukan di sela kegiatan G20 di Bali pada 10 November 2022 lalu. Adapun nilai investasi Siemens Energy diperkirakan mencapai 70-100 juta Euro atau setara dengan Rp1-2 triliun.

“Saya memberikan apresiasi terbesar kepada Siemens Energy atas segala kerja sama kita selama ini. Terutama terkait transisi energi,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1/2023).

Bahlil menawarkan adanya peluang investasi untuk industri peralatan panel surya kepada Siemens Energy. Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah dengan harga kompetitif, dan produk akhirnya dapat dipasarkan baik di pasar dalam negeri maupun untuk ekspor.

"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Bahlil.



Menanggapi hal tersebut, CEO Siemens Energy Dr. Ing- Christian Bruch menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang penting bagi Siemens Energy. Oleh karena itu, Siemens Energy ingin lebih mengoptimalkan peluang investasi yang ada di Indonesia.

Christian juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada Siemens Energy dan berkomitmen untuk tidak hanya mencari peluang bisnis untuk pasar domestik Indonesia tetapi juga untuk keperluan ekspor.

"Kami ingin memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia, khususnya terkait dengan transisi energi hijau. Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara terutama terkait dengan energi. Kami akan menyusun peta jalan kerja sama antara Siemens Energy dengan Pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi dan ke depannya bagaimana kita bisa menciptakan sumber energi yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga terjangkau oleh masyarakat luas,” ungkap Christian.

Sebagai informasi, Siemens Energy adalah divisi bisnis dari perusahaan teknologi global Siemens. Perusahaan ini berfokus pada produk dan solusi di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi energi. Dengan adanya kerjasama ini, ke depannya Indonesia dapat menjadi penggerak transisi energi pada wilayah Asia-Pasifik sebagai produsen untuk melayani pasar domestik dan negara-negara sekitar.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
UMKM Jangan Dipandang...
UMKM Jangan Dipandang Sebelah Mata, Menteri Maman Minta Ganti Kata Pelaku jadi Pengusaha
58 Bulan Beruntun, Neraca...
58 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus per Februari 2025
Mitra Binaan Bank Jatim...
Mitra Binaan Bank Jatim Ikuti IFEX 2025, Tingkatkan Peluang Ekspor
Medela Potentia Bersiap...
Medela Potentia Bersiap IPO, Ini Tiga Nakhoda di Balik Visi Perusahaan
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD427,5 Miliar per Januari 2025
5 Wanita Terkaya di...
5 Wanita Terkaya di Dunia Tahun 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.639 Triliun
Prediksi Harga Emas...
Prediksi Harga Emas Bakal Dekati Rp2 Juta per Gram
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
25 Korporasi Raksasa...
25 Korporasi Raksasa Antre IPO hingga Pertengahan Maret, Berikut Rinciannya
Rekomendasi
Mengapa Rusia Minta...
Mengapa Rusia Minta Jaminan Keamanan selama Perundingan Damai dengan Ukraina?
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Selasa 18 Maret 2025/18 Ramadan 1446 H
32 Perwira Intel Polri...
32 Perwira Intel Polri yang Masuk Daftar Mutasi Maret 2025, Inilah Daftarnya
Berita Terkini
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
14 menit yang lalu
Mata Uang yang Paling...
Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
8 jam yang lalu
Jasa Raharja Berikan...
Jasa Raharja Berikan Perlindungan buat Pemudik Lebaran
8 jam yang lalu
Diskon 20% Tarif Tol...
Diskon 20% Tarif Tol Jakarta-Semarang untuk Mudik Lebaran 2025, Ini Rinciannya
9 jam yang lalu
Trump Bangun Cadangan...
Trump Bangun Cadangan Bitcoin, Indonesia Tertarik Ikuti Jejak AS?
10 jam yang lalu
Resmikan Pabrik Emas...
Resmikan Pabrik Emas Freeport di Gresik, Prabowo: Kita Tidak Ingin hanya Jual Bahan Baku
11 jam yang lalu
Infografis
HMPV Sudah Terdeteksi...
HMPV Sudah Terdeteksi di Indonesia, Apakah Ada Obatnya?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved