Kawal Investasi Siemens Energy di Indonesia, Bahlil: Kami Punya Sumber Daya Melimpah
loading...
A
A
A
DAVOS - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyakinkan, pihak Siemens Energy bahwa pihaknya siap mengawal masuknya investasi Siemens Energy di Indonesia khususnya pada bidang transisi energi .
Dalam pertemuannya dengan President and CEO Siemens Energy Dr. Ing-Christian Bruch, di Davos, Swiss, Bahlil menyampaikan adanya komitmen pemerintah Indonesia saat ini dalam melakukan transisi energi menuju energi hijau, di mana energi hijau telah menjadi kebutuhan global saat ini.
Sebelumnya, Siemens Energy Global Gmbh & Co.KG (Siemens Energy) telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab) untuk kerja sama investasi pada bidang transisi energi, yang dilakukan di sela kegiatan G20 di Bali pada 10 November 2022 lalu. Adapun nilai investasi Siemens Energy diperkirakan mencapai 70-100 juta Euro atau setara dengan Rp1-2 triliun.
“Saya memberikan apresiasi terbesar kepada Siemens Energy atas segala kerja sama kita selama ini. Terutama terkait transisi energi,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1/2023).
Bahlil menawarkan adanya peluang investasi untuk industri peralatan panel surya kepada Siemens Energy. Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah dengan harga kompetitif, dan produk akhirnya dapat dipasarkan baik di pasar dalam negeri maupun untuk ekspor.
"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Bahlil.
Menanggapi hal tersebut, CEO Siemens Energy Dr. Ing- Christian Bruch menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang penting bagi Siemens Energy. Oleh karena itu, Siemens Energy ingin lebih mengoptimalkan peluang investasi yang ada di Indonesia.
Christian juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada Siemens Energy dan berkomitmen untuk tidak hanya mencari peluang bisnis untuk pasar domestik Indonesia tetapi juga untuk keperluan ekspor.
"Kami ingin memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia, khususnya terkait dengan transisi energi hijau. Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara terutama terkait dengan energi. Kami akan menyusun peta jalan kerja sama antara Siemens Energy dengan Pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi dan ke depannya bagaimana kita bisa menciptakan sumber energi yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga terjangkau oleh masyarakat luas,” ungkap Christian.
Sebagai informasi, Siemens Energy adalah divisi bisnis dari perusahaan teknologi global Siemens. Perusahaan ini berfokus pada produk dan solusi di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi energi. Dengan adanya kerjasama ini, ke depannya Indonesia dapat menjadi penggerak transisi energi pada wilayah Asia-Pasifik sebagai produsen untuk melayani pasar domestik dan negara-negara sekitar.
Dalam pertemuannya dengan President and CEO Siemens Energy Dr. Ing-Christian Bruch, di Davos, Swiss, Bahlil menyampaikan adanya komitmen pemerintah Indonesia saat ini dalam melakukan transisi energi menuju energi hijau, di mana energi hijau telah menjadi kebutuhan global saat ini.
Sebelumnya, Siemens Energy Global Gmbh & Co.KG (Siemens Energy) telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab) untuk kerja sama investasi pada bidang transisi energi, yang dilakukan di sela kegiatan G20 di Bali pada 10 November 2022 lalu. Adapun nilai investasi Siemens Energy diperkirakan mencapai 70-100 juta Euro atau setara dengan Rp1-2 triliun.
“Saya memberikan apresiasi terbesar kepada Siemens Energy atas segala kerja sama kita selama ini. Terutama terkait transisi energi,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1/2023).
Bahlil menawarkan adanya peluang investasi untuk industri peralatan panel surya kepada Siemens Energy. Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah dengan harga kompetitif, dan produk akhirnya dapat dipasarkan baik di pasar dalam negeri maupun untuk ekspor.
"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Bahlil.
Menanggapi hal tersebut, CEO Siemens Energy Dr. Ing- Christian Bruch menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang penting bagi Siemens Energy. Oleh karena itu, Siemens Energy ingin lebih mengoptimalkan peluang investasi yang ada di Indonesia.
Christian juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada Siemens Energy dan berkomitmen untuk tidak hanya mencari peluang bisnis untuk pasar domestik Indonesia tetapi juga untuk keperluan ekspor.
"Kami ingin memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia, khususnya terkait dengan transisi energi hijau. Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara terutama terkait dengan energi. Kami akan menyusun peta jalan kerja sama antara Siemens Energy dengan Pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi dan ke depannya bagaimana kita bisa menciptakan sumber energi yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga terjangkau oleh masyarakat luas,” ungkap Christian.
Sebagai informasi, Siemens Energy adalah divisi bisnis dari perusahaan teknologi global Siemens. Perusahaan ini berfokus pada produk dan solusi di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi energi. Dengan adanya kerjasama ini, ke depannya Indonesia dapat menjadi penggerak transisi energi pada wilayah Asia-Pasifik sebagai produsen untuk melayani pasar domestik dan negara-negara sekitar.
(akr)