Jawaban Hatta Rajasa Atas Tudingan Faisal Basri Soal Bauksit

Selasa, 26 Mei 2015 - 11:16 WIB
Jawaban Hatta Rajasa Atas Tudingan Faisal Basri Soal Bauksit
Jawaban Hatta Rajasa Atas Tudingan Faisal Basri Soal Bauksit
A A A
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah tudingan Faisal Basri yang menuduhnya sebagai dalang dibalik kekacuan industri bauksit di Indonesia.

Melalui akun twitternya @hattarajasa, besan dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini membantah keras fitnah yang ditujukan Faisal Basri kepadanya.

"Kali ini saya ingin menjelaskan mengenai fitnah saudara Faisal Basri kepada saya tentang 'Kacau Balau Industri Bauksit Kita'. Saya merasa perlu menjelaskan karena nama saya disebut. Penjelasan ini tentu baik bagi masyarakat, untuk mengetahui duduk masalahnya," kicaunya seperti dikutip Sindonews dalam akun twitter @hattarajasa di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Menurutnya, tidak benar dirinya sebagai Menko bidang Perekonomian membuat kebijakan melarang ekspor mineral bauksit. Namun, larangan tersebut untuk diproses dan dimurnikan di dalam negeri adalah perintah UU Nomor 4 tahun 2009, yang harus dijalankan selambatnya 12 Januari 2014.

"Sebagai Menko, kewajiban saya untuk memastikan bahwa UU tersebut dapat dijalankan. Adapun peraturan teknisnya menjadi wewenang Kementerian ESDM," imbuh dia.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, lahirnya UU tersebut terkait larangan ekspor bahan mentah dan harus dimurnikan di dalam negeri mendapat dukungan positif dan sekaligus mengakhiri era Indonesia menjual bahan mentah.

"Ketika itu kita banyak mendapat tekanan dari pihak asing agar kita tidak memberlakukan UU tersebut. Namun kita tetap konsisten menjalankan UU," ujar Hatta.

Dia juga membantah tuduhan Faisal Basri terkait keikutsertaannya dalam Pilpres yang ditegaskan sama sekali tidak ada kaitan dengan pemberlakuan UU ini. "Apalagi sampai dikaitkan dengan perusahaan Rusal Rusia. Saya tidak bisa didikte asing untuk kepentingan nasional kita!," tegasnya.

"Saya secara pribadi merasa bersyukur bahwa kita bisa mengkonservasi, menta sumber daya mineral kita, tidak lagi dijual dalam bentuk bahan mentah," ungkap Hatta.

Pihaknya meyakini, bahwa masyarakat Indonesia mampu mengolah sendiri bahan mineral mentah tersebut menjadi produk yang memiliki nilai tambah. "Itulah salah satu prasyarat untuk kita menjadi bangsa yang mandiri, bangsa yang maju, bangsa yang tidak tergantung bangsa lain," tegas Hatta.

Seperti diketahui, mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal basri ini menuding yang dilakukan Hatta Rajasa saat menjabat sebagai Menko Perekonomian ada kaitannya dengan langkah Hatta maju dalam Pilpres 2014. Terutama terkait peranan Hatta Rajasa melarang ekspor mineral mentah (raw material), termasuk bauksit yang sangat besar.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6169 seconds (0.1#10.140)