Rupiah Terus Melemah, RI Diminta Tak Lakukan Ini

Rabu, 30 September 2015 - 15:03 WIB
Rupiah Terus Melemah, RI Diminta Tak Lakukan Ini
Rupiah Terus Melemah, RI Diminta Tak Lakukan Ini
A A A
JAKARTA - Indonesia dinilai perlu melakukan perbaikan perekonomian di dalam negeri dan tidak mengandalkan kondisi luar negeri, di tengah terus melemahnya nilai tukar rupiah.

Jakarta Interbank Offered Rate (Jibor) sudah naik 50-100 basis poin (bps), yang mengindikasikan bahwa pasar rupiah sudah semakin ketat dan belum ada peningkatan pada harga surat utang negara (SUN) serta obligasi.

Ekonom Indonesia Green Investment Corporations (IGICo) Advisory Martin Panggabean mengatakan, Indonesia harus segera memperbaiki ekonomi di dalam negeri dan tidak bisa lagi bergantung pada kondisi eksternal.

“Ekspektasi pasar belum akan membaik karena pasar menilai kondisi ekonomi Indonesia masih belum ada tanda-tanda pembalikan ke arah ekonomi yang baik. Kurs rupiah terus melemah hampir menyentuh Rp15.000/dolar Amerika Serikat (USD)," kata dia di Jakarta, Rabu (30/9/2016).

Di sisi lain, harga SUN dan obligasi juga belum naik, harga komoditas terus melemah, ditambah The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini. Hal itu, menurut dia, bakal terus membebani perekonomian Indonesia, khususnya sektor perbankan.

Menurut Martin, pemerintah segera melanjutkan proyek pembangunan infrastruktur yang sudah menjadi program dan merealisasikan beberapa kebijakan paket deregulasi serta debirokratisasi yang sudah terbit dengan konsisten sesuai target.

Dengan begitu, dia menilai, dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong ekonomi Indoensia berbalik arah positif.

Selain itu, kurs rupiah juga perlu dijaga karena saat ini sudah berada pada taraf mengkhawatirkan. Dia menuturkan, buruknya ekspektasi masyarakat terhadap prospek perekonomian dilambangkan dari kurs.

"Sebaiknya Bank Indonesia dan pemerintah perlu menjaga ekspektasi tersebut supaya tidak semakin negatif. Intervensi diperlukan, namun perlu juga menjaga cadangan devisa," tandasnya.

Baca:

Mata Uang Asia Dekati Koreksi Kuartalan Terburuk Sejak 1997

Rupiah Loyo, BI Keluarkan Tiga Paket Kebijakan Lanjutan
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3560 seconds (0.1#10.140)