Iwapi: UMKM Masih Terbebani Tingginya Suku Bunga KUR

Jum'at, 13 November 2015 - 12:19 WIB
Iwapi: UMKM Masih Terbebani Tingginya Suku Bunga KUR
Iwapi: UMKM Masih Terbebani Tingginya Suku Bunga KUR
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi mengemukakan, tingginya suku bunga kredit di perbankan di atas dua digit, menyulitkan pendanaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kalau banyak yang pinjam dari bank, uang rupiah bisa beredar lebih banyak, meningkatkan kinerja UMKM juga yang ada di dalam Iwapi," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Menurutnya, salah satu cara agar bunga kredit perbankan bisa turun, yaitu dengan adanya pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) terlebih dahulu. (Baca: Ini Permintaan Pengusaha Wanita Agar Bisa Dongkrak Ekonomi)

"Salah satu caranya dengan turunkan BI rate. Dari dulu suku bunga BI di atas 7%, negara lain sudah pada turun," jelas Nita

Di sisi lain, Nita menambahkan, bunga KUR sempat berada di level yang cukup tinggi sebesar 22%. Secara perlahan, angka ini terus menurun hingga menjadi 9% pada tahun depan.

"Pada zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) bunga KUR 22%, pas Pak Jokowi (Joko Widodo) turun jadi 16%, lalu 12%, dan tahun depan jadi 9%," pungkasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4367 seconds (0.1#10.140)