Jokowi Minta Bulog Serap Hasil Panen Petani

Senin, 11 April 2016 - 18:43 WIB
Jokowi Minta Bulog Serap...
Jokowi Minta Bulog Serap Hasil Panen Petani
A A A
BREBES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyerap hasil produksi petani saat panen raya. Hal ini untuk menciptakan keseimbangan antara harga jual yang didapat petani dan harga yang dibeli konsumen.

Menurutnya, permasalahan yang kerap terjadi antara petani dan konsumen adalah terkait keseimbangan harga, yakni saat produk pertanian seperti bawang sedang melimpah maka petani akan teriak karena harga jual tidak tinggi. Sementara, saat musim kemarau dan produksi tidak terlalu banyak maka konsumen akan teriak lantaran harga bawang di pasar sangat menukik.

"Kalau musim kayak gini bawang bisa mahal. Kalau pas mahal yang senang petani. Tapi konsumennya, masyarakat yang lain teriak-teriak ke saya. Pak ini bawang merahnya gimana harganya sampai Rp50 ribu. Jadi belum tentu petani senang, masyarakat senang," katanya dalam acara peresmian Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4/2016).

Karena itu, untuk menjaga keseimbangan harga maka saat panen raya harus ada yang mampu menampung hasil produksi petani. Khusus untuk Bulog, Jokowi menugaskan untuk menyerap produksi bahan kebutuhan pokok dari petani.

"Sembako itu tugasnya BUMN, tugasnya Bulog. Sehingga rakyat berproduksi ada yang nampung. Jangan sampai berproduksi harganya jatuh, jangan sampai ongkos produksi Rp20 ribu, jualnya Rp15 ribu, tekor," imbuh dia.

Sementara, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, selama ini baik petani bawang ataupun padi selalu menjual hasil produksinya saat harga turun. Sementara, saat musim panen dan produksinya melimpah mereka enggan menjualnya.

"Kalau gitu tantangannya, bisa tidak kita buat harga supaya tidak turun. Tapi juga bagaimana caranya supaya produk yang dihasilkan bisa tahan lama, sehingga petaninya juga tidak terburu-buru menjual atau pasar tidak dibanjiri produk bawang," tutur Darmin.

Menurutnya, jika pemerintah bisa membuat produksi petani lebih tahan lama, maka harga akan dapat dipertahankan di tingkat yang relatif baik. "Rumah tangga gunakan bawang kalau masak. Karena itu, kalau kita bisa membuat produksi tahan lebih lama, maka kita bisa mempertahankan harga relatif baik. Jangan sampai saat harga tinggi sekarang," pungkasnya.
(izz)
Berita Terkait
Kebijakan Pe­merintah...
Kebijakan Pe­merintah Soal Perberasan Harus Lindungi Petani
Bulog Peduli Gizi Gelontorkan...
Bulog Peduli Gizi Gelontorkan Bantuan Beras Bervitamin kepada Dua Ribu Balita
Beberkan Modus Pengoplosan...
Beberkan Modus Pengoplosan Beras Bulog, Buwas: Pelaku Untung Luar Biasa
Buwas Curhat: Bulog...
Buwas Curhat: Bulog Dituduh Produksi Beras Tak Mutu, Beras Racun, dan Beras Plastik
Peringati Hari Gizi...
Peringati Hari Gizi Nasional, BULOG PEDULI Gelontorkan 6 Ton Beras Bervitamin
Beras Langka di Pasar...
Beras Langka di Pasar Ritel Modern, Bos Bulog Bilang Begini
Berita Terkini
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
22 menit yang lalu
Pemerintah Bentuk Satgas...
Pemerintah Bentuk Satgas PHK Hadapi Dampak Perang Tarif
1 jam yang lalu
Asbanda Luncurkan SP2D...
Asbanda Luncurkan SP2D Online, Bank Jatim Teken PKS Bersama Kemendagri
2 jam yang lalu
Kena Tarif Tambahan...
Kena Tarif Tambahan 10 Persen, Eksportir Tekstil dan Garmen RI Terancam
3 jam yang lalu
Demi Tekan Tarif, Indonesia...
Demi Tekan Tarif, Indonesia Rela Tambah Impor Energi Rp168 Triliun dari AS
4 jam yang lalu
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
6 jam yang lalu
Infografis
Bukan Indonesia, Trump...
Bukan Indonesia, Trump Minta Pindahkan Warga Gaza ke Negara ini
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved