Ganjar Menyebut Penyaluran KUR Belum Nendang

Kamis, 19 Mei 2016 - 03:03 WIB
Ganjar Menyebut Penyaluran KUR Belum Nendang
Ganjar Menyebut Penyaluran KUR Belum Nendang
A A A
SEMARANG - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinilai belum memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa Tengah.

“Semenjak KUR disalurkan pada tahun 2007 lalu, pertumbuhan UMKM sama saja tidak ada kenaikan yang signifikan sehingga KUR belum nendang,” kata Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (18/5/2016).

Ganjar menyebutkan, jumlah akumulasi UMKM yang menerima KUR sejak 2007-2012 hanya sekitar 4.515.428 pelaku. Sementara yang belum menerima KUR sesuai dengan data BPS masih sekitar 50 juta.

Sehingga lanjutnya, yang perlu dilakukan adalah melakukan pendataan secara menyeluruh pelaku UMKM di Jateng dan mengklasterkan mereka supaya lebih mudah pengawasan serta pembinaanya.

Selain itu, langkah lain untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM di Jateng adalah dengan membuat fasilitas kredit di luar perbankan. “Kami mau menghidupkan itu. Karena yang sifatnya komersil sudah ada diperbankan, maka dibutuhkan fasilitas di luar perbankan, seperti dana bergulir sampai startup bisnis,” katanya.

Orang nomor satu di Jateng ini mengaku, sudah berbicara dengan kementrian keuangan terkait dengan fasilitas kredit di luar perbankan. “Kementrian keuangan sudah bicara sama kami bagaimana feasibility-nya bisa dilakukan, bagaimana penyertaan modal yang bisa dilakukan dan sebagainya,” ucapnya.

Menurutnya, untuk menghidupkan fasilitas kredit di luar perbankan tidaklah perlu menggunakan lembaga baru, melainkan cukup dengan menggunakan lembaga-lembaga yang sudah ada, seperti Pegadaian dan PNM. “Seperti Pegadaian kami suruh jalan, kami targetkan untuk mencari UMKM baru,” tandasnya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Hana Roichati mengaku, penyaluran KUR di Jawa Tengah sejak Januari hingga Maret sudah mencapai Rp10 triliun atau sekitar 65% dari target yang ditetapkan yakni 15,267 trilun.

“Dari jumlah dana KUR tersebut sudah disalurkan kepada 328.244 pelaku UMKM,” katanya di sela-sela Diskusi “KUR untuk Meningkatkan Usaha UMKM,” yang digelar di Hotel Quest Semarang.

Dia menjelaskan, bank penyalur KUR terbanyak adalah BRI yang sudah menyalurkan KUR sebesar Rp8,777 trilun dari plafon sebesar Rp11,640 triliun dengan jumlah UMKM mencapai 308.841. Selanjutnya, penyaluran KUR melalui BNI sudah terealisasi sebesar Rp487,523 miliar dari plafon sebesar Rp1,750 triliun. Sedangkan untuk KUR melalui Bank Mandiri, dari plafon sebesar Rp2,2 triliun, saat ini sudah terealisasi sebesar Rp806 miliar.

“Untuk memaksimalkan penyaluran KUR saat ini diterapkan sistem informasi kredit program di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sistem tersebut, pemerintah daerah mengirim data UMKM yang dapat di akses oleh perbankan, sehingga mengetahui rekam jejaknya,” jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4707 seconds (0.1#10.140)