Anak Buah Sering Bikin Gaduh, Sri Mulyani Angkat Bicara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani buka suara terkait anak buahnya yang akhir-akhir ini sering membuat gaduh di masyarakat. Berbagai kasus yang menjerat pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dianggap sebagai pembelajaran.
"Kita akan terus diperbaiki, makanya Kemenkeu terus melakukan transformasi kelembagaan," ujar dia saat Rapat Kerja dengan DPR Komisi XI, di Gedung DPR, Senin (12/6/2023).
Dia mengatakan akan terus menata Sumber Daya Manusia (SDM) bukan hanya dari sisi jumlah, namun kompetensi dan karakter untuk pelayanan. Pihaknya juga mensimplifikasi proses bisnis agar pelayanan yang diberikan lebih pasti dan efisien ditambah dengan memperkuat pengawasan internal.
"Ini adalah bagian dari koreksi terhadap berbagai tata kelola yang beberapa saat terakhir ini menjadi sorotan publik. Penguatan kelembagaan kita terus lakukan," kata dia.
Menurut dia saat ini pengawasan ketat sedang dilakukan di unit eselon I hingga ke bawah. Dia mengakui terjadi berbagai inefisiensi dan ketidakoptimalan baik dalam pengelolaan organisasi, mobilisasi SDM, maupun dalam pencapaian berbagai target.
"Penguatan budaya kerja dan transformasi digital dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan serta mengurangi kemungkinan interaksi yang bisa berujung kepada masalah tata kelola. Kita terus memfokuskan pada perbaikan efisiensi dan perbaikan anggaran kita," katanya.
"Kita akan terus diperbaiki, makanya Kemenkeu terus melakukan transformasi kelembagaan," ujar dia saat Rapat Kerja dengan DPR Komisi XI, di Gedung DPR, Senin (12/6/2023).
Dia mengatakan akan terus menata Sumber Daya Manusia (SDM) bukan hanya dari sisi jumlah, namun kompetensi dan karakter untuk pelayanan. Pihaknya juga mensimplifikasi proses bisnis agar pelayanan yang diberikan lebih pasti dan efisien ditambah dengan memperkuat pengawasan internal.
"Ini adalah bagian dari koreksi terhadap berbagai tata kelola yang beberapa saat terakhir ini menjadi sorotan publik. Penguatan kelembagaan kita terus lakukan," kata dia.
Menurut dia saat ini pengawasan ketat sedang dilakukan di unit eselon I hingga ke bawah. Dia mengakui terjadi berbagai inefisiensi dan ketidakoptimalan baik dalam pengelolaan organisasi, mobilisasi SDM, maupun dalam pencapaian berbagai target.
"Penguatan budaya kerja dan transformasi digital dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan serta mengurangi kemungkinan interaksi yang bisa berujung kepada masalah tata kelola. Kita terus memfokuskan pada perbaikan efisiensi dan perbaikan anggaran kita," katanya.
(nng)