Rakyat Tidak Akan Menderita karena Kenaikan BBM

Kamis, 18 September 2014 - 02:48 WIB
Rakyat Tidak Akan Menderita karena Kenaikan BBM
Rakyat Tidak Akan Menderita karena Kenaikan BBM
A A A
JAKARTA - Masalah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih menjadi topik hangat saat ini menjadi perhatian penting. Pasalnya, pemerintah masih 'galau' akan menaikkan atau tidak.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyatakan pendapat yang berbeda Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi ini tidak akan membuat masyarakat menderita.

"Begini ya teman-teman pers, saya minta tolong, ini diluruskan soal kekeliruan dalam pemahaman. Apa yang keliru? Bahwasannya kalau BBM dinaikan, maka rakyat akan menderita, menjadi korban. Itu tidak betul," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta , Rabu (17/9/2014).

Menurut dia, justru masyarakat akan semakin menderita karena akibat BBM yang masih disubsidi ini karena pasalnya, keuangan negara sebesar Rp 1 triliun terbuang percuma setiap harinya. Dan yang menikmati subsidi BBM itu adalah orang yang berduit paling banyak.

"Yang membuat rakyat menderita dan menjadi korban, kalau duit rakyat Rp 1 triliun itu dibuang begitu saja. Kenapa? Negara akan jadi lebih parah, nggak bisa apa-apa. Terbelenggu dengan ketidakmampuan mengurus ekonomi itu," katanya.

Suryo juga menyatakan bahwa alangkah lebih baiknya jika anggaran subsidi ini dialokasikan kepada hal yang lebih produktif seperti untuk subsidi atau untuk menekan bunga pinjaman agar lebih rendah rendah pada sektor-sektor tertentu seperti infrastruktur. Hal tersebut akan jauh lebih terukur dan lebih jelas.

"Sekarang ngapain buang-buang Rp 1 triliun tiap hari nggak jelas . Yang diuntungkan itu orang-orang yang mampu, yang menyelundup itu. Buat apa kita bikin mereka kaya, ya distop aja lah ini ," ungkapnya.

Suryo juga menyatakan, meski dengan naikan harga BBM ini akan membuat inflasi meningkat, namun hal tersebut diyakini hanya akan berlangsung sementara. Disamping itu, anggaran subsidi yang besar tersebut bisa dialokasikan ke sektor yang akan meringankan beban masyarakat kecil seperti sektor pendidikan dan kesehatan.

"Kita hemat dana yang sangat besar itu, yang akan kita pakai untuk ciptakan banyak lapangan kerja, untuk membantu pendidikan, kesehatan. Kita harus kasih pengertian ke rakyat," tandas dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3875 seconds (0.1#10.140)