Harga Beras Melambung, Bali Siapkan OP 1.100 Ton

Jum'at, 27 Februari 2015 - 11:53 WIB
Harga Beras Melambung, Bali Siapkan OP 1.100 Ton
Harga Beras Melambung, Bali Siapkan OP 1.100 Ton
A A A
DENPASAR - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Bali melakukan operasi pasar (OP) di seluruh pasar di Bali. Menyikapi kenaikan harga beras yang melambung, saat ini Bulog tengah menyiapkan beras sekitar 1.100 ton.

Kepala Bulog Divre Bali I Wayan Budhita mengatakan, beras yang disalurkan untuk menyikapi kenaikan harga beras ini mengambil beras cadangan dari pemerintah. Selama ini pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memiliki cadangan beras sekitar 1.100 ton.

"Setiap kabupaten-kota memiliki cadangan beras yang biasa digunakan untuk situasi mendadak," katanya saat operasi pasar di Pasar Kreneng, Denpasar, Jumat (27/2/2015).

Dia mengatakan, setiap kabupaten/kota memiliki cadangan 100 ton, sementara provinsi 200 ton beras. "Untuk menekan kenaikan harga beras ini, kita gelar operasi pasar di sejumlah pasar di semua kabupaten dan kota," jelasnya.

Budhita mengatakan, setiap hari akan ada operasi pasar, seperti halnya operasi pasar di Pasar Kreneng dan Pasar Badung, Bulog menyiapkan beras 4 ton per hari. "Diharapkan dengan operasi pasar ini mampu mengembalikan harga beras ke semula," ucapnya.

Pihaknya memastikan kenaikan harga beras ini tidak akan lama. Pasalnya sebentar lagi memasuki musim panen.

Sementara itu, Kepala Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali I Ketut Sudikerta menjelaskan, harga beras kali ini membuat rakyat semakin miskin. Untuk itu TPID, Bulog dan Bank Indonesia berusaha menekan kenaikan harga beras dengan cara operasi pasar.

Saat ini, harga beras dipasaran mencapai Rp11 ribu per kilogram. Sebelumnya harga beras mendium dipasaran hanya sekitar Rp7.500 per kilogram. "Selain operasi pasar kita akan mencari solusi supaya kenainkan harga beras ini tidak berkelanjutan. Warga bisa membeli beras dioperasi pasar ini sekitar Rp7.500 per kg," jelasnya.

Dia menambahkan, kenaikan harga beras ini menjadikan warga Indonesia semakin miskin. "Mungkin bagi warga yang kaya harga beras kelas medium mencapai Rp11 ribu per kg itu biasa, tapi bagi warga kelas ke bawah sangat sulit. Kemiskinan pasti akan bertambah," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5039 seconds (0.1#10.140)