Harga Properti Residensial Surabaya Masih Stabil

Senin, 11 Mei 2015 - 23:25 WIB
Harga Properti Residensial Surabaya Masih Stabil
Harga Properti Residensial Surabaya Masih Stabil
A A A
JAKARTA - Harga properti residensial di wilayah Surabaya masih menunjukkan kondisi yang stabil pada kuartal I/2015.

Dari sisi harga, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Pasar Primer pada kuartal berjalan masih tetap tumbuh, namun dengan kecenderungan melambat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 8,8% (yoy).

"Sedangkan pertumbuhan IHPR Pasar Primer Surabaya dibandingkan kuartal sebelumnya masih lebih rendah dari tingkat nasional, yaitu hanya 1,1% dibandingkan dengan 1,5%," kata Direktur Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Syarifuddin Bassara dalam rilisnya, Senin (11/5/2015).

Dia menuturkan, kondisi yang tidak terlalu jauh berbeda juga terlihat pada pasar residensial sekunder. Berdasarkan hasil survei, ditemukan adanya perlambatan yang relatif signifikan untuk perkembangan harga rumah sekunder.

Syarifuddin menjelaskan, survei Harga Properti Residensial (SHPR) juga mencatat laju pertumbuhan tanah yang lebih cepat dibandingkan harga properti primer menjadi pendorong utama kenaikan harga properti primer.

Selain itu, kenaikan harga bangungan, upah kerja dan bahan bakar minyak serta biaya perizinan juga mempunyai andil dalam mendorong harga properti di pasar primer.

Dari sisi daya beli masyarakat, lanjut dia, rasio harga rumah terhadap UMK menunjukkan tren melandai yang berarti daya beli masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah terhadap properti di Kota Surabaya mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang merupakan dampak dari kenaikan Upah Minimum Kota (UMK).

"Kenaikan harga tanah juga berperan mendorong harga properti residensial sekunder, tercatat harga tanah mengalami kenaikan sebesar 5,95% atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya," paparnya.

Selain itu, kenaikan harga tanah juga dipicu oleh peningkatan aktivitas komersial, sehingga peningkatan harga tanah lebih tinggi di wilayah yang berkembang, seperti Surabaya Barat dan Surabaya Pusat.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4380 seconds (0.1#10.140)