Realisasi Capex Garuda Kuartal I Masih Minim
A
A
A
TANGERANG - Realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hingga kuartal I masih minim.
Dari alokasi capex tahun ini sebesar USD130 juta atau setara Rp1,7 triliun, baru terserap USD4,3 juta atau setara Rp56,33 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan, capex tersebut dialokasikan untuk biaya operasional dan layanan untuk meningkatkan standar keamanan di armada perseroan.
"Sebesar USD40 juta untuk operasional. Selanjutnya, USD40 juta untuk biaya perawatan dan USD30 juta untuk service. Sisanya yang kecil-kecil untuk sumber daya manusia (SDM)," ujar dia di Gedung Garuda City Center, Tangerang, Jumat (15/5/2015).
Sumber dana belanja modal untuk jangka pendek akan didapat dari perbankan. Sementara, dalam jangka panjang berasal dari kas internal perseroan.
"Rendahnya penyerapan capex bukan berarti menurunkan service dan operasional, kita tetap fokus dua hal itu. Tetap maintenance apa yang diinginkan penumpang," jelas Ari.
Menurut dia, perseroan berhati-hati dalam mengalokasikan dana capex tahun ini. Pasalnya, perekonomian nasional sedang terguncang akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Kita hati-hati alokasikan besarannya, promosi dari sosial media mungkin akan diganti dengan channel lain. Kita selektif, smart spending, smart expense," pungkasnya.
(Baca: Terbitkan Sukuk, Garuda {Roadshow} ke Lima Negara)
Dari alokasi capex tahun ini sebesar USD130 juta atau setara Rp1,7 triliun, baru terserap USD4,3 juta atau setara Rp56,33 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan, capex tersebut dialokasikan untuk biaya operasional dan layanan untuk meningkatkan standar keamanan di armada perseroan.
"Sebesar USD40 juta untuk operasional. Selanjutnya, USD40 juta untuk biaya perawatan dan USD30 juta untuk service. Sisanya yang kecil-kecil untuk sumber daya manusia (SDM)," ujar dia di Gedung Garuda City Center, Tangerang, Jumat (15/5/2015).
Sumber dana belanja modal untuk jangka pendek akan didapat dari perbankan. Sementara, dalam jangka panjang berasal dari kas internal perseroan.
"Rendahnya penyerapan capex bukan berarti menurunkan service dan operasional, kita tetap fokus dua hal itu. Tetap maintenance apa yang diinginkan penumpang," jelas Ari.
Menurut dia, perseroan berhati-hati dalam mengalokasikan dana capex tahun ini. Pasalnya, perekonomian nasional sedang terguncang akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Kita hati-hati alokasikan besarannya, promosi dari sosial media mungkin akan diganti dengan channel lain. Kita selektif, smart spending, smart expense," pungkasnya.
(Baca: Terbitkan Sukuk, Garuda {Roadshow} ke Lima Negara)
(rna)