BKPM Dorong Investasi Maritim di Indonesia Timur

Rabu, 20 Mei 2015 - 10:41 WIB
BKPM Dorong Investasi...
BKPM Dorong Investasi Maritim di Indonesia Timur
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong investasi di sektor kemaritiman dan pariwisata di Indonesia timur.

Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang secara definitif meliputi 13 provinsi ada di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan kepulauan timur telah diberikan prioritas oleh pemerintah untuk dikembangkan untuk memperkecil tingkat kesenjangan antara kawasan barat Indonesia dengan KTI selama ini.

Padahal, wilayah KTI memiliki beraneka ragam potensi yang belum digarap secara maksimal. Dalam rangka memanfaatkan potensi wilayah tersebut, BKPM bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar kegiatan Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIF) pada 20-21Mei di Manado,Sulawesi Utara yang mengangkat tema, “Industri Kemaritiman dan Pariwisata”.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, salah satu dimensi dalam prioritas pembangunan pada masa pemerintahan Jokowi-JK adalah dimensi kewilayahan, di mana Indonesia Timur menjadi wilayah yang diprioritaskan. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mengusahakan percepatan realisasi investasi di kawasan tersebut.

"Penyelenggaraan GPID & RIF di Manado ini merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan BKPM,” ujar Franky dalam rilisnya, Rabu (20/5/2015).

Dia melanjutkan, industri kemaritiman dan pariwisata diangkat sebagai tema GPID & RIF kali ini lantaran keunggulan geostrategis yang dimiliki KIT untuk kedua potensi tersebut.

Menurutnya, industri pengolahan perikanan, di mana wilayah tersebut mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta potensi wisata dengan minat khusus seperti marine tourism dan eco tourism.

"Investor juga akan kita dorong untuk mendukung infrastruktur pada kedua sektor tersebut,” tambah Franky.

BKPM mencatat realisasi investasi wilayah Kalimantan pada kuartal I/2015 mencapai Rp20,4triliun (16,4%), terdiri dari PMDN sebesar Rp5,3 triliun dan PMA sebesar USD1,2miliar.

Sementara untuk wilayah Sulawesi pada periode yang sama, realisasi investasi mencapai Rp6,4triliun (5,1%), terdiri dari PMDN sebesar Rp0,08triliun dan PMA sebesar USD0,5 miliar.

"Untuk wilayah Maluku dan Papua, capaian realisasi investasi yang diperoleh sebesar Rp4,4triliun (3,5%), terdiri dari PMDN sebesar Rp0,06triliun dan PMA sebesar USD0,4 miliar," tukas dia.

Dengan melihat potensi investasi yang ada diwilayah tersebut, lanjutnya, diharapkan pada tahun 2015 mampu menyumbang Rp109,6 triliun dari Rp519,5 triliun atau 21% kontribusi terhadap kebutuhan investasi nasional.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6682 seconds (0.1#10.140)