Bank Bukopin Niat Rilis Obligasi Rp2 Triliun
Kamis, 28 Mei 2015 - 18:10 WIB
Bank Bukopin Niat Rilis Obligasi Rp2 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berniat merilis obligasi sebesar Rp2 triliun pada kuartal II/2015 untuk menambah modal perseroan.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi berharap, obligasi ini dapat menopang ekspansi bisnis sekitar 15-17% serta dapat meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR).
"Mudah-mudahan dengan obligasi bisa naik CAR kita sekitar 15% karena pada kuartal I saja CAR kita sekitar 14,65%. Oleh karena itu, dengan obligasi kita bisa lebih tenang," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Selain itu, dia juga berharap dengan penerbitan obligasi, kredit Bank Bukopin pada akhir tahun ini dapat tumbuh di kisaran 15%. Hingga akhir Maret 2015, kredit perseroan sebesar Rp55,3 triliun atau tumbuh 13,50% dibandingkan posisi tahun sebelumnya.
Menurutnya, dari total kredit yang disalurkan, sebagian besar diserap oleh sektor usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp21,64 triliun dan kredit konsumer sebesar Rp7,59 triliun.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada kredit mikro yang melonjak 53,39% menjadi Rp6,28 triliun, kemudian disusul oleh kredit UKM yang tumbuh 16,46%.
"Sedangkan pada periode yang sama, kredit komersial yang disalurkan Bank Bukopin telah mencapai Rp19,83 triliun," tukas dia.
Hingga kuartal I/2015, perseroan juga berhasil membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp68,1 triliun atau naik sekitar 15,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian DPK disumbang oleh tabungan yang meningkat 12,55% secara tahunan menjadi Rp14,3 triliun dan deposito berjangka sebesar Rp44,7 triliun, tumbuh 22,52% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi berharap, obligasi ini dapat menopang ekspansi bisnis sekitar 15-17% serta dapat meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR).
"Mudah-mudahan dengan obligasi bisa naik CAR kita sekitar 15% karena pada kuartal I saja CAR kita sekitar 14,65%. Oleh karena itu, dengan obligasi kita bisa lebih tenang," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Selain itu, dia juga berharap dengan penerbitan obligasi, kredit Bank Bukopin pada akhir tahun ini dapat tumbuh di kisaran 15%. Hingga akhir Maret 2015, kredit perseroan sebesar Rp55,3 triliun atau tumbuh 13,50% dibandingkan posisi tahun sebelumnya.
Menurutnya, dari total kredit yang disalurkan, sebagian besar diserap oleh sektor usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp21,64 triliun dan kredit konsumer sebesar Rp7,59 triliun.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada kredit mikro yang melonjak 53,39% menjadi Rp6,28 triliun, kemudian disusul oleh kredit UKM yang tumbuh 16,46%.
"Sedangkan pada periode yang sama, kredit komersial yang disalurkan Bank Bukopin telah mencapai Rp19,83 triliun," tukas dia.
Hingga kuartal I/2015, perseroan juga berhasil membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp68,1 triliun atau naik sekitar 15,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian DPK disumbang oleh tabungan yang meningkat 12,55% secara tahunan menjadi Rp14,3 triliun dan deposito berjangka sebesar Rp44,7 triliun, tumbuh 22,52% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
(rna)
