BKPM Nilai Prospek Investasi RI Cemerlang
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, rilis PBB yang menunjukkan investasi langsung (foreign direct investment/FDI) ke Indonesia yang meningkat 20%, menunjukkan bahwa prospek investasi di Indonesia masih cemerlang.
Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM Pratito Soeharyo mengatakan, meski saat ini tren investasi global menurun seiring melemahnya ekonomi global, namun iklim investasi di Indonesia masih tumbuh cukup signifikan.
"Kalau tren menurun, dalam arti kata ekonomi global sedang menurun. Dengan ekonomi di China juga menurun, semuanya. Tapi kalau di kita investment naik terus," katanya di Menara Thamrin, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Dia menyebutkan, pada kuartal I/2015 pertumbuhan investasi di Indonesia sudah meningkat 14% dibanding tahun lalu. Artinya, investor masih percaya untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Regulasi kita kan sekarang sudah lebih baik, dengan PTSP itu setidaknya sudah membuat investor lebih melirik ke Indonesia. Karena ternyata masih lebih murah tenaga kerjanya, kalau mereka (negara ASEAN lain) lebih complicated. Kalau kita dengan peraturan baru ini, lebih mudah dan cepat," jelasnya.
Bahkan, sambung Pratito, proyek kelistrikan 35 ribu MW yang menjadi ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat menarik bagi para investor. "Pemerintah menawarkan investasi energi 35 ribu MW yang terbuka itu sangat menarik mereka. Manufacturing juga banyak tertarik. Kepercayaan investor kepada sistem ekonomi kita masih bagus," tandasnya.
Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM Pratito Soeharyo mengatakan, meski saat ini tren investasi global menurun seiring melemahnya ekonomi global, namun iklim investasi di Indonesia masih tumbuh cukup signifikan.
"Kalau tren menurun, dalam arti kata ekonomi global sedang menurun. Dengan ekonomi di China juga menurun, semuanya. Tapi kalau di kita investment naik terus," katanya di Menara Thamrin, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Dia menyebutkan, pada kuartal I/2015 pertumbuhan investasi di Indonesia sudah meningkat 14% dibanding tahun lalu. Artinya, investor masih percaya untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Regulasi kita kan sekarang sudah lebih baik, dengan PTSP itu setidaknya sudah membuat investor lebih melirik ke Indonesia. Karena ternyata masih lebih murah tenaga kerjanya, kalau mereka (negara ASEAN lain) lebih complicated. Kalau kita dengan peraturan baru ini, lebih mudah dan cepat," jelasnya.
Bahkan, sambung Pratito, proyek kelistrikan 35 ribu MW yang menjadi ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat menarik bagi para investor. "Pemerintah menawarkan investasi energi 35 ribu MW yang terbuka itu sangat menarik mereka. Manufacturing juga banyak tertarik. Kepercayaan investor kepada sistem ekonomi kita masih bagus," tandasnya.
(izz)