Pemerintah Diminta Kompak Dukung Proses Dwelling Time

Minggu, 28 Juni 2015 - 13:24 WIB
Pemerintah Diminta Kompak...
Pemerintah Diminta Kompak Dukung Proses Dwelling Time
A A A
JAKARTA - Pengamat Strategi Ekonomi FEUI Sari Wahyuni menuturkan ada tiga strategi penting dalam mengefektifkan dwelling time atau waktu tunggu pelayanan kapal dan barang di pelabuhan Indonesia.

Namun, untuk mewujudkan itu perlu dukungan dana. Dia mengusulkan agar setiap kementerian/lembaga (K/L) terkait berkomitmen untuk mengalokasikan dana minimal sekitar 3% dari anggaran belanja masing-masing K/L tersebut.

Sementara, fokus tanggung jawab yang akan dijalankan memiliki tugas koordinasi bagi pembangunan nasional. Sehingga harus lebih dulu dibangun peta besarnya, lalu mulai dihitung berapa anggaran yang diperlukan untuk mewujudkan rencana besar itu.

"Intinya, harus ada komitmen dan koordinasi dari seluruh kementerian/lembaga itu untuk bersama membangun bangsa. Termasuk soal ketepatan waktu yang diterapkan di berbagai pintu masuk perekonomian nasional, seperti pelabuhan-pelabuhan," jelas dia dalam rilisnya, Minggu (28/6/2015).

Meski demikian, dengan tingginya transaction cost atau biaya transaksi di Indonesia, ditambah lagi high cost economy di berbagai sektor, akan semakin merugikan negara dan tentu saja investor yang telah dan akan berinvestasi di Indonesia.

Terkait kondisi kerja di Indonesia, Sari yang juga Ketua Tim Peneliti International Labor Organization (ILO) menambahkan, bahwa kondisi kerja di Indonesia ternyata lebih parah dibanding negara lain, seperti Vietnam.

Karena itu, seluruh K/L terkait harus bekerja sama dengan donor internasional agar tercipta transfer of knowledge bagi pemerintah Indonesia. "Tujuannya, untuk meningkatkan kondisi kerja nasional menuju kondisi kerja yang diharapkan," katanya.

Atas dasar itu, penerapan ketiga strategi tersebut harus didukung oleh berbagai K/L terkait. Di antaranya Kementerian Koordinator Kemaritiman, Bea Cukai, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, BKPM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, dan beberapa K/L lainnya.
(izz)
Berita Terkait
Baru Diresmikan, Operasional...
Baru Diresmikan, Operasional Pelabuhan Patimban Sudah Mengundang Tanya
Kuasa Politik di Balik...
Kuasa Politik di Balik Proyek Pelabuhan Patimban
Pelabuhan Internasional...
Pelabuhan Internasional Patimban Dijadwalkan Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini
Alur Masuk Barang Kawasan...
Alur Masuk Barang Kawasan Pelabuhan Kini Miliki Aturan Baru
Menhub: Pembangunan...
Menhub: Pembangunan Pelabuhan Anggrek Gorontalo dengan Skema KPBU
Menggali Potensi Ekspor,...
Menggali Potensi Ekspor, Pembangunan 3 Pelabuhan Baru Didorong secara Masif
Berita Terkini
IHSG Berpotensi Menguat...
IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS
34 menit yang lalu
Urban Market Baru Hidupkan...
Urban Market Baru Hidupkan Ruang Publik di Kawasan Paramount Petals Tangerang
47 menit yang lalu
Bank Mandiri Salurkan...
Bank Mandiri Salurkan KUR Rp12,8 Triliun hingga Maret 2025
1 jam yang lalu
32 Perjalanan Whoosh...
32 Perjalanan Whoosh Terganggu Imbas Layangan Putus
2 jam yang lalu
BNI Pimpin Kredit Sindikasi...
BNI Pimpin Kredit Sindikasi Rp1,84 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik VinFast di Subang
3 jam yang lalu
Sukses di Cianjur, Model...
Sukses di Cianjur, Model Kewirausahaan Kementan Dilirik Delegasi Internasional
4 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved