Wall Street Merosot Dipicu Sentimen China dan NYSE
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street berakhir merosot tajam pada Rabu karena gejolak pasar di China dan krisis utang Yunani ditambah suspensi sementara pada Bursa Efek New York (NYSE).
Kekhawatiran bahwa kejatuhan saham China dapat merugikan perekonomian negara itu dan menyebar ke sekitarnya mendorong indeks S&P 500 bergerak melemah di bawah rata-rata 200 hari untuk pertama kalinya sejak Oktober dan ke wilayah negatif pada tahun ini.
NYSE kembali aktif di akhir sesi setelah masalah teknis memaksanya melakukan suspensi selama lebih dari tiga jam. Sementara bursa saham China telah jatuh lebih dari 30% dalam tiga pekan terakhir, dan beberapa investor takut gejolak China akan berisiko lebih besar dari krisis Yunani.
"Saya tidak berpikir situasi Yunani adalah fokus di pasar secara jangka pendek. Ini tentang China, di mana aksi jual yang terus berlanjut meskipun Bank Rakyat China terus berupaya menghentikannya," kata Kepala Investasi Solaris Group di Bedford Hills Tim Ghriskey seperti dilansir dari Reuters, Kamis (9/7/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 261,49 poin atau 1,47% menjadi berakhir pada 17.515,42; indeks S&P 500 kehilangan 34,65 poin atau 1,66% ke 2.046,69 dan Nasdaq Composite turun 87,70 poin atau 1,75% ke 4.909,76.
Sekitar 7,1 miliar saham diperdagangkan di semua platform AS, di bawah rata-rata lima sesi terakhir sebanyak 7,2 miliar saham.
Kekhawatiran bahwa kejatuhan saham China dapat merugikan perekonomian negara itu dan menyebar ke sekitarnya mendorong indeks S&P 500 bergerak melemah di bawah rata-rata 200 hari untuk pertama kalinya sejak Oktober dan ke wilayah negatif pada tahun ini.
NYSE kembali aktif di akhir sesi setelah masalah teknis memaksanya melakukan suspensi selama lebih dari tiga jam. Sementara bursa saham China telah jatuh lebih dari 30% dalam tiga pekan terakhir, dan beberapa investor takut gejolak China akan berisiko lebih besar dari krisis Yunani.
"Saya tidak berpikir situasi Yunani adalah fokus di pasar secara jangka pendek. Ini tentang China, di mana aksi jual yang terus berlanjut meskipun Bank Rakyat China terus berupaya menghentikannya," kata Kepala Investasi Solaris Group di Bedford Hills Tim Ghriskey seperti dilansir dari Reuters, Kamis (9/7/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 261,49 poin atau 1,47% menjadi berakhir pada 17.515,42; indeks S&P 500 kehilangan 34,65 poin atau 1,66% ke 2.046,69 dan Nasdaq Composite turun 87,70 poin atau 1,75% ke 4.909,76.
Sekitar 7,1 miliar saham diperdagangkan di semua platform AS, di bawah rata-rata lima sesi terakhir sebanyak 7,2 miliar saham.
(rna)