Total Investasi Asing ke Indonesia Rp2.259 Triliun
Total Investasi Asing ke Indonesia Rp2.259 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, total investasi asing yang masuk ke Indonesia hingga Juni 2015 mencapai USD173,8 miliar atau sekitar Rp2.259 triliun (kurs Rp13.000/USD).
Menurutnya, jumlah ini meningkat dari waktu ke waktu. Saat ini, BKPM fokus ke beberapa sektor yang memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian Indonesia.
"Semester ini tentu minat investasi yang tercatat dari waktu ke waktu ada peningkatan. Dari catatan kami, sampai akhir Juni 2015 sudah USD173,8 miliar dari total semua negara. Kita memang mengarahkan ke lima sektor potensial di Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Beberapa sektor potensial tersebut dikatakan Franky adalah infrastruktur di listrik dan pelabuhan, pertanian (termasuk ke peternakan dan sektor pendukung pangan), maritim (termasuk galangan kapal).
"Untuk maritim khususnya galangan kapal, kami menyuarakan itu untuk diproduksi dengan local content 35% termasuk perikanan. Kemudian industri ini ada empat ya yang kita fokus, padat karya, kemudian yang orientasinya ekspor, industri yang menghasilkan produk subtitusi impor dan hilirisasi, kemudian terkakhir pariwisata," jelas dia.
Saat ini, kata Franky, BKPM tengah terus menggenjot di lima sektor tersebut dengan penyederhanaan perizinan-perizinan yang masih bias sampai saat ini.
"Fokus kita pasti salah satunya perizinan dan penyederhanaan dan beberapa waktu lalu membahas soal amdal, supaya cukup satu saja. Kita harapkan cukup di izin lingkungan saja. Salah satunya itu," pungkasnya.
Menurutnya, jumlah ini meningkat dari waktu ke waktu. Saat ini, BKPM fokus ke beberapa sektor yang memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian Indonesia.
"Semester ini tentu minat investasi yang tercatat dari waktu ke waktu ada peningkatan. Dari catatan kami, sampai akhir Juni 2015 sudah USD173,8 miliar dari total semua negara. Kita memang mengarahkan ke lima sektor potensial di Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Beberapa sektor potensial tersebut dikatakan Franky adalah infrastruktur di listrik dan pelabuhan, pertanian (termasuk ke peternakan dan sektor pendukung pangan), maritim (termasuk galangan kapal).
"Untuk maritim khususnya galangan kapal, kami menyuarakan itu untuk diproduksi dengan local content 35% termasuk perikanan. Kemudian industri ini ada empat ya yang kita fokus, padat karya, kemudian yang orientasinya ekspor, industri yang menghasilkan produk subtitusi impor dan hilirisasi, kemudian terkakhir pariwisata," jelas dia.
Saat ini, kata Franky, BKPM tengah terus menggenjot di lima sektor tersebut dengan penyederhanaan perizinan-perizinan yang masih bias sampai saat ini.
"Fokus kita pasti salah satunya perizinan dan penyederhanaan dan beberapa waktu lalu membahas soal amdal, supaya cukup satu saja. Kita harapkan cukup di izin lingkungan saja. Salah satunya itu," pungkasnya.
(izz)
Explore More