Ini Dampak Ekonomi dari 54 Proyek Pantauan BKPM

Jum'at, 10 Juli 2015 - 14:49 WIB
Ini Dampak Ekonomi dari...
Ini Dampak Ekonomi dari 54 Proyek Pantauan BKPM
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan ada 54 proyek investasi yang sedang melakukan proses konstruksi dari 100 proyek yang dipantau BKPM. Dari 54 ini, ternyata membawa dampak ekonomi cukup besar bagi Indonesia setelah proyeknya selesai.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, untuk total investasinya sendiri di 54 proyek ini mencapai USD13,62 miliar.

"Dari 54 proyek itu juga ada dua proyek investasi yang sudah terealisasi atau sedang dalam tahap produksi komersial dengan nilai investasi sebesar USD705,52 juta. Keduanya berasal dari sektor industri hilir pertambangan senilai USD635 juta dan industri komponen automotif senilai USD70,52 juta," katanya di Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Sementara untuk 52 proyek lainnya, masih dalam tahap konstruksi dengan nilai investasi sebesar USD12,91 miliar. Untuk nilai ekspornya, lanjut Franky, total ekspor 54 protek ini dipantau sebesar USD3,33 miliar per tahun.

"Dari dua proyek yang sudah memasuki produksi komersial tercatat adanya ekspor USD533,1 juta per tahun, yang terdiri dari sektor hilir pertambangan sebesar USD390 juta dan industri komponen automotif sebesar USD123,1 juta. Untuk 52 yang lainnya masih dalam tahap konstruksi terdapat nilai ekspor USD2,78 miliar per tahun," ujar dia.

BKPM juga mengamati penghematan devisa dari subtitusi impor, terjadi penghematan devisa akibat berkurangnya impor sebesar USD1,15 miliar per tahun, dari tiga proyek investasi yang saat ini sedang konstruksi.

"Proyek tersebut adalah sektor petrokimia USD744 juta, ini proyek perluasan, bahan baku benang USD69 juta, dan industri baja USD343,2 juta," katanya.

Untuk listrik, BKPM melihat yang bisa dihasilkan untuk proyek pembangkit listrik dengan kapasitas total 3.748,7 MW, di mana 130 MW di anataranya sudah terealisasi, dan 3.618,7 MW sedang dalam konstruksi.

"Dari kapasitas tersebut, 850,7 MW akan dipakai sendiri, sisanya 2.898 MW yang akan dijual untuk publik," ujar Franky.

Dari segi tenaga kerja yang bakal terserap, 54 proyek investasi yang dipantau dapat menyerap tenaga kerja sebesar 43.444 orang. "Dari dua proyek investasi yang sudah masuk ke tahap komersial, terserap sebanyak 9.280 tenaga kerja. Sementara 52 lainnya yang sedang konstruksi dapat menyerap 34.164 orang," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0016 seconds (0.1#10.140)