Penyaluran Premium di Bawah Estimasi
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan tingkat penyaluran dan konsumsi premium selama Ramadan 2015 di bawah estimasi dan lebih rendah dibanding penyalurannya pada Ramadan tahun lalu.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengungkapkan, sejak awal puasa hingga H-8 Idul Fitri, penyaluran premium masih di bawah estimasi sekitar 9%.
"Bahkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tingkat konsumsi tersebut masih lebih rendah 10%," ungkapnya di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Di sisi lain, konsumsi bahan bakar khusus (BBK), yaitu pertamax, pertamax plus, dan pertamax dex justru lebih tinggi sekitar 4% dibanding dengan estimasi awal yang menunjukkan tren positif kenaikan konsumsi.
Sementara itu, realisasi penyaluran solar bersubsidi hingga periode tersebut mencapai 11% di atas estimasi. "Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyaluran solar bersubsidi tersebut lebih rendah sekitar 3%," imbuhnya.
Pertamina sebelumnya telah memproyeksikan pemakaian premium selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran masing-masing premium naik 18% dari rata-rata harian normal 76.258 KL menjadi 89.817 KL. Adapun, solar bersubsidi diperkirakan turun 11% dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.
Proyeksi kenaikan juga terjadi pada elpiji, yaitu naik 4% dari rata-rata harian normal 19.793 MT menjadi 20.517 MT. Tingkat realisasi penyaluran elpiji sempat lebih tinggi sekitar 2,6% pada Juni, akan tetapi kini volume penyaluran elpiji relatif mendekati estimasi.
Pria yang akrab disapa Abe ini menegaskan, perseroan terus menjaga stok BBM dan elpiji nasional dalam kondisi aman selama puasa dan lebaran. Hingga hari ini ketahanan stok premium 17 hari, solar 23 hari, dan avtur 26 hari. Seiring dengan peningkatan konsumsi pertamax dan pertamax plus, Pertamina menjaga stok pertamax 31 hari, pertamax plus 43 hari, pertamax dex 39 hari, dan elpiji 16 hari.
"Di setiap periode menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Pertamina selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik. Upaya ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji," pungkasnya.
Baca juga:
Pertalite Diluncurkan H+7 Lebaran
Ini Ketentuan Pembayaran THR
Tol Palikanci Berlakukan Sistem Tanpa Tarif
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengungkapkan, sejak awal puasa hingga H-8 Idul Fitri, penyaluran premium masih di bawah estimasi sekitar 9%.
"Bahkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tingkat konsumsi tersebut masih lebih rendah 10%," ungkapnya di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Di sisi lain, konsumsi bahan bakar khusus (BBK), yaitu pertamax, pertamax plus, dan pertamax dex justru lebih tinggi sekitar 4% dibanding dengan estimasi awal yang menunjukkan tren positif kenaikan konsumsi.
Sementara itu, realisasi penyaluran solar bersubsidi hingga periode tersebut mencapai 11% di atas estimasi. "Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyaluran solar bersubsidi tersebut lebih rendah sekitar 3%," imbuhnya.
Pertamina sebelumnya telah memproyeksikan pemakaian premium selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran masing-masing premium naik 18% dari rata-rata harian normal 76.258 KL menjadi 89.817 KL. Adapun, solar bersubsidi diperkirakan turun 11% dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.
Proyeksi kenaikan juga terjadi pada elpiji, yaitu naik 4% dari rata-rata harian normal 19.793 MT menjadi 20.517 MT. Tingkat realisasi penyaluran elpiji sempat lebih tinggi sekitar 2,6% pada Juni, akan tetapi kini volume penyaluran elpiji relatif mendekati estimasi.
Pria yang akrab disapa Abe ini menegaskan, perseroan terus menjaga stok BBM dan elpiji nasional dalam kondisi aman selama puasa dan lebaran. Hingga hari ini ketahanan stok premium 17 hari, solar 23 hari, dan avtur 26 hari. Seiring dengan peningkatan konsumsi pertamax dan pertamax plus, Pertamina menjaga stok pertamax 31 hari, pertamax plus 43 hari, pertamax dex 39 hari, dan elpiji 16 hari.
"Di setiap periode menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Pertamina selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik. Upaya ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji," pungkasnya.
Baca juga:
Pertalite Diluncurkan H+7 Lebaran
Ini Ketentuan Pembayaran THR
Tol Palikanci Berlakukan Sistem Tanpa Tarif
(izz)