Lebaran, Rini Soemarno Tengok Cucu di Tokyo
A
A
A
JAKARTA - Menjadi abdi negara alias seorang menteri memang bukan pekerjaan mudah. Setumpuk beban dan tanggung jawab selalu mengikuti setiap hari, bahkan tak jarang waktu yang dihabiskan untuk tugas negara lebih banyak ketimbang untuk keluarga.
Hal tersebut pun dirasakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno atau lebih dikenal Rini Soemarno. Tugasnya memimpin perusahaan pelat merah yang jumlahnya hampir ratusan, membuatnya tidak memiliki banyak waktu untuk keluarganya.
Alhasil, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini memilih untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini di Tokyo, Jepang. Hal ini dilakukan Rini untuk mengobati kerinduannya kepada anak dan cucunya yang bermukim di Negeri Sakura ini.
"Lebaran saya enggak pulang kampung, saya mau jenguk cucu di Tokyo. Soalnya anak saya di sana. Jadi kita semua di sana," katanya di kantor Kementerian BUMN belum lama ini.
Menurut Rini, cucu perempuan yang diberi nama Amara ini kini sudah berusia 15 bulan. Dengan wajah penuh kerinduan, wanita kelahiran Maryland, 9 Juni 1958 ini berkisah bahwa cucunya kini sudah bisa jalan.
"Ya sudah (usia) 15 bulan. Kemarin sudah di Skype, ngasih lihat terus sudah bisa jalan. Aduh, udah lari-lari dikit terus jatuh," tuturnya penuh haru.
Sarjana ekonomi lulusan Wellesley College, Amerika Serikat (AS) ini bakal sepekan di Negara Matahari Terbit tersebut. "Kayaknya seminggu (di Tokyo). Jadi menghilang sebentar boleh ya," tandasnya.
Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN, Rini memulai kariernya dengan bekerja di Citibank Jakarta pada 1982. Kemudian pada 1989, Rini menjabat sebagai General Manager Finance Division di PT Astra International.
Kariernya terus meroket dan pada 1990 Rini menjabat sebagai Komisaris Bank Universal dan kemudian menjadi Wakil presiden komisaris di PT United Tractors pada 1993.
Pada 1995 Rini juga sempat menjadi komisaris Bursa Efek Jakarta dan Komisaris PT Astra Agro Lestari. Selanjutnya sejak 1998-2000, Rini diangkat sebagai Presiden Direktur PT Astra Internasional. Pada 1998 Rini sempat menduduki jabatan Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan Staf Ahli Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Pada 1999, Rini dipercaya menjadi Presiden Komisaris PT Astra Agro lestari dan pada 2000 Rini menjadi Komisaris PT Agrakom sekaligus Presiden Komisaris PT Semesta Citra Motorindo. Kemudian pada 2000 hingga 2001, Rini diangkat menjadi Presiden Direktur di tempat yang sama.
Rini diangkat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Kabinet Gotong Royong 2001 hingga 2004. Pada saat yang sama, Rini juga menjadi presiden direktur pada PT Kanzen Motor Indonesia.
Hal tersebut pun dirasakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno atau lebih dikenal Rini Soemarno. Tugasnya memimpin perusahaan pelat merah yang jumlahnya hampir ratusan, membuatnya tidak memiliki banyak waktu untuk keluarganya.
Alhasil, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini memilih untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini di Tokyo, Jepang. Hal ini dilakukan Rini untuk mengobati kerinduannya kepada anak dan cucunya yang bermukim di Negeri Sakura ini.
"Lebaran saya enggak pulang kampung, saya mau jenguk cucu di Tokyo. Soalnya anak saya di sana. Jadi kita semua di sana," katanya di kantor Kementerian BUMN belum lama ini.
Menurut Rini, cucu perempuan yang diberi nama Amara ini kini sudah berusia 15 bulan. Dengan wajah penuh kerinduan, wanita kelahiran Maryland, 9 Juni 1958 ini berkisah bahwa cucunya kini sudah bisa jalan.
"Ya sudah (usia) 15 bulan. Kemarin sudah di Skype, ngasih lihat terus sudah bisa jalan. Aduh, udah lari-lari dikit terus jatuh," tuturnya penuh haru.
Sarjana ekonomi lulusan Wellesley College, Amerika Serikat (AS) ini bakal sepekan di Negara Matahari Terbit tersebut. "Kayaknya seminggu (di Tokyo). Jadi menghilang sebentar boleh ya," tandasnya.
Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN, Rini memulai kariernya dengan bekerja di Citibank Jakarta pada 1982. Kemudian pada 1989, Rini menjabat sebagai General Manager Finance Division di PT Astra International.
Kariernya terus meroket dan pada 1990 Rini menjabat sebagai Komisaris Bank Universal dan kemudian menjadi Wakil presiden komisaris di PT United Tractors pada 1993.
Pada 1995 Rini juga sempat menjadi komisaris Bursa Efek Jakarta dan Komisaris PT Astra Agro Lestari. Selanjutnya sejak 1998-2000, Rini diangkat sebagai Presiden Direktur PT Astra Internasional. Pada 1998 Rini sempat menduduki jabatan Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan Staf Ahli Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Pada 1999, Rini dipercaya menjadi Presiden Komisaris PT Astra Agro lestari dan pada 2000 Rini menjadi Komisaris PT Agrakom sekaligus Presiden Komisaris PT Semesta Citra Motorindo. Kemudian pada 2000 hingga 2001, Rini diangkat menjadi Presiden Direktur di tempat yang sama.
Rini diangkat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Kabinet Gotong Royong 2001 hingga 2004. Pada saat yang sama, Rini juga menjadi presiden direktur pada PT Kanzen Motor Indonesia.
(izz)