Singapura Siapkan Investasi Rp17,5 Triliun di Batam
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Singapura berminat untuk mengembangkan kawasan industri dan pusat logistik serta maritim di Batam senilai USD1,3 miliar atau setara Rp17,5 triliun (kurs Rp13.450/USD) serta meminta Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM) untuk memfasilitasi agar dapat segera terealisasi.
Permintaan tersebut disampaikan perwakilan investor saat bertemu dengan Kepala BKPM Franky Sibarani di sela-sela kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widaodo (Jokowi) di Singapura.
Franky mengatakan, BKPM mendorong percepatan realisasi minat investasi tersebut karena sektor maritim merupakan salah satu prioritas fokus investasi selain infrastruktur, pertanian, pariwisata dan kawasan serta industri.
“Proses fasilitasi sedang berlangsung dilakukan BKPM melalui kantor perwakilan di Singapura dan Batam. Proses tersebut dikoordinasikan sepenuhnya oleh marketing officer BKPM wilayah Korea Selatan dan Singapura," kata Franky dalam rilisnya, Kamis (30/7/2015).
Menurut dia, BKPM fokus menindaklanjuti kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura dengan fokus pada tiga sektor yaitu maritim, infrastruktur dan manufaktur.
Dalam kesempatan kunjungan ke Singapura bersama rombongan Presiden Jokowi, dia juga mengadakan pertemuan dengan Ketua International Enterprise Singapore Seah Moon Ming dan CEO Teo Eng Cheong.
Pada pertemuan tersebut kedua pihak sepakat bersama-sama mendorong masuknya investasi Singapura di Indonesia pada tiga sektor, yaitu maritim, infrastruktur dan manufaktur.
BKPM dan IE Singapore menyepakati mendorong kembali investasi Singapura di kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dan di wilayah Indonesia lainnya.
"Kami optimistis hal tersebut dapat dilakukan karena sudah sesuai arahan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, di mana Singapura tidak hanya memfokuskan investasi di Batam tapi juga di wilayah Indonesia lainnya,” tuturnya.
Permintaan tersebut disampaikan perwakilan investor saat bertemu dengan Kepala BKPM Franky Sibarani di sela-sela kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widaodo (Jokowi) di Singapura.
Franky mengatakan, BKPM mendorong percepatan realisasi minat investasi tersebut karena sektor maritim merupakan salah satu prioritas fokus investasi selain infrastruktur, pertanian, pariwisata dan kawasan serta industri.
“Proses fasilitasi sedang berlangsung dilakukan BKPM melalui kantor perwakilan di Singapura dan Batam. Proses tersebut dikoordinasikan sepenuhnya oleh marketing officer BKPM wilayah Korea Selatan dan Singapura," kata Franky dalam rilisnya, Kamis (30/7/2015).
Menurut dia, BKPM fokus menindaklanjuti kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura dengan fokus pada tiga sektor yaitu maritim, infrastruktur dan manufaktur.
Dalam kesempatan kunjungan ke Singapura bersama rombongan Presiden Jokowi, dia juga mengadakan pertemuan dengan Ketua International Enterprise Singapore Seah Moon Ming dan CEO Teo Eng Cheong.
Pada pertemuan tersebut kedua pihak sepakat bersama-sama mendorong masuknya investasi Singapura di Indonesia pada tiga sektor, yaitu maritim, infrastruktur dan manufaktur.
BKPM dan IE Singapore menyepakati mendorong kembali investasi Singapura di kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dan di wilayah Indonesia lainnya.
"Kami optimistis hal tersebut dapat dilakukan karena sudah sesuai arahan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, di mana Singapura tidak hanya memfokuskan investasi di Batam tapi juga di wilayah Indonesia lainnya,” tuturnya.
(rna)